Akibat Pandemi COVID-19, Saudi Aramco Pangkas Belanja Modal Rp 490 Triliun

Senin 22-03-2021,18:01 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Riyadh, nomorsatukaltim.com - Perusahaan raksasa minyak asal Arab Saudi, Aramco mengumumkan akan memangkas belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan pada tahun ini menjadi sebesar USD 35 miliar atau setara Rp 490 triliun. Dengan asumsi kurs Rp 14 ribu per dolar AS.

Nilai ini mengalami penurunan dari alokasi belanja modal di tahun sebelumnya di kisaran USD 40 miliar atau sekitar Rp 560 triliun. Kepala Eksekutif Saudi Aramco Amin Nasser dalam pernyataanya kepada Bursa Tadawul menjelaskan, penurunan belanja modal tersebut disebabkan penurunan laba bersih Aramco sepanjang tahun 2020. Yang terkoreksi 44,4 persen menjadi 183,76 miliar riyal. Atau setara USD 49 miliar dari tahun sebelumnya 330,69 miliar riyal. Analis memperkirakan laba bersih Aramco diperkirakan mencapai 186,1 miliar riyal pada tahun 2020. Hal ini menurut perkiraan rata-rata analis di Refinitiv's Eikon. “Kinerja tahun 2020 terpukul oleh harga minyak mentah yang lebih rendah dan penurunan penjualan. Karena pandemi virus corona menekan permintaan minyak,” kata Nasser seperti dilaporkan Reuters, Minggu (21/3). Tidak hanya Aramco yang tertekan. Saham-saham perusahaan minyak global seperti Royal Dutch Shell dan BP juga turun ke posisi terendah dalam beberapa tahun terakhir pada 2020. Exxon Mobil misalnya, perusahaan energi terbesar AS, juga membukukan kerugian tahunan untuk kali pertama. Aramco juga mengumumkan akan membagikan dividen sebesar $ 75 miliar untuk tahun 2020 dan mengisyaratkan bahwa permintaan minyak diproyeksikan akan meningkat tahun ini. “Ke depan, strategi jangka panjang kami untuk mengoptimalkan portofolio minyak dan gas kami berada di jalur yang tepat. Dan seiring dengan membaiknya lingkungan makro, kami melihat peningkatan permintaan di Asia dan juga tanda-tanda positif di tempat lain,” ujar Nasser. Aramco, BUMN migas Saudi ini mencatatkan saham perdananya di Bursa Tadawul pada 11 Desember 2019. Saat melantai perdana, harga saham Aramco melesat ke 35,2 riyal dibanding harga IPO 32 riyal. Alhasil, valuasinya mencapai USD 1,88 triliun. Dalam debut IPO Aramco, perusahaan ini juga meraup dana USD 25,6 miliar. Angka ini mengalahkan dana yang diraup Alibaba, yang mencapai USD 25 miliar. Hal tersebut menjadikan Aramco sebagai perusahaan dengan valuasi tertinggi di dunia. Menyamai perusahaan besar dunia yang lebih dulu melantai di bursa seperti Microsoft dan Apple. (cnbc/qn) Sumber: Laba Anjlok, Saudi Aramco Pangkas Belanja Modal Jadi Rp 490 T
Tags :
Kategori :

Terkait