Samarinda, nomorsatukaltim.com – Di balik laga uji coba Borneo FC Samarinda dan Tim PON Kaltim yang berkesudahan 2-1 untuk kemenangan Pesut Etam itu. Terdapat satu cerita yang menggelitik. Adalah Dandri Dauri yang jadi aktornya. Kembali ke Stadion Segiri Samarinda untuk menyaksikan laga itu. Dandri ‘berulah’ lagi.
Dandri Dauri memang bukan nama baru bagi Borneo FC Samarinda. Sebelum kini fokus di KONI Samarinda. Dandri sejak lama sudah menjadi orang di balik layar tim kebanggaan warga Samarinda itu. Posisi terakhirnya adalah sebagai manajer tim pada musim 2019.
Nah, di laga uji coba antara Borneo FC Samarinda versus Tim PON Kaltim. Dandri muncul lagi di Stadion Segiri. Ia datang beberapa saat sebelum sepak mula babak pertama. Ditemani manajer tim saat ini, Farid Abubakar. Dandri menaiki tangga tribu VIP.
Di sana, telah duduk presiden klub Nabil Husein. Baru mau naik ke tribun VIP itu saja. Dandri sudah bikin berisik. Ia menyapa seluruh pemain dari kedua tim beserta ofisialnya. Sontak sapaan itu dibalas meriah oleh semuanya. Suasana pun langsung cair dan bergairah.
Belum selesai di situ saja. Saat menyaksikan laga. Adrenalin Dandri kembali terpancing. Sesekali ia bangkit dari kursi empuknya. Dan meneriaki pemain. Sekadar protes atau memberi semangat.
Bagi yang sudah mengikuti Borneo FC sejak lama. Tentu sudah terbiasa dengan situasi tersebut. Berisik di tepi lapangan memang sudah jadi ciri khas Dandri. Ya, kadang menjadi hal bagus karena memompa semangat tim. Kadang juga sebaliknya, jadi blunder. Ehe.
Tapi itulah Dandri. Pria yang selalu bersemangat ketika sedang menonton olahraga kesukaannya, sepak bola. Selalu antusias, ekspresif. Dan momen ini sekaligus menjadi ajang nostalgia buatnya. Karena selepas dari Borneo FC di akhir musim 2019. Dandri belum lagi muncul ke stadion. Baik di momen resmi atau saat latihan.
Usai pertandingan, Dandri yang mengenakan setelan kemeja putih lengan panjang dilipat sebahu itu. Turun ke lapangan dan menyapa seluruh pemain dari kedua tim. Termasuk kepada awak media nomorsatukaltim.com, singkat, padat namun berisi. Ia hanya mengatakan sepak bola merupakan cabang olah raga paling bergengsi. Sangat perlu diperhatikan warga Kaltim.
“Apapun yang dilakukan kedua belah tim ini berujung dengan prestasi Kalim secara keseluruhan. Tim PON sudah bagus, tinggal mempercepat TC. Karena bicara gengsi, ini cabang olahraga paling bergengsi,” katanya sembari berharap kontingen Kaltim bisa bicara banyak di sepak bola seiring target 5 besar di PON kelak.
Sementara untuk Borneo FC, Dandri menilai komposisi skuat saat ini sudah kuat. Gabungan antara pemain muda, senior, serta skuat lama Pesut Etam. Bisa membuat Borneo FC berbicara banyak.
Secara keseluruhan, Dandri menilai Borneo FC dan Tim PON Kaltim bisa berkembang jauh dan mendapatkan sesuatu tahun ini.
“Kalau Borneo FC secara materi pemain bagus semua. Masih ada beberapa pemain lama, itu menjadi faktor motivasi bagi pemain yang baru didatangkan.”
“Pertandingan yang diperagakan mereka juga cukup dengan intensitas yang tinggi, beberapa tekel keras diberikan Tim PON juga Borneo FC. Semoga keduanya sukses,” pungkasnya. (frd/ava)