Borneo FC Berharap Tuah Kanjuruhan

Jumat 12-03-2021,18:51 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Borneo FC Samarinda dan Kota Malang belakangan tampak begitu mesra. Tiga pemain dan dua pelatih saat ini adalah penggawa Arema FC musim lalu. Kali ini, Pesut Etam akan kembali punya urusan di Kota Apel. Yakni memainkan seluruh pertandingan Grup B Piala Menpora di sana. Menaklukkan Stadion Kanjuruhan, adalah misi Borneo FC selanjutnya.

Mario Gomez dan pelatih fisik Marcos Gonzales musim lalu adalah bagian dari Arema FC. Yang kemudian menyeberang ke Borneo FC pada Agustus 2020. Dalam suasana yang sempat memanas antar suporter dari kedua tim.

Di pergantian musim, tiga pemain tim asal Malang itu menyusul Gomez. Mereka adalah Hendro Siswanto dan Nurdiansyah yang sebenarnya masuk dalam proyeksi Arema musim 2021. Serta M. Iksan yang kembali dari masa peminjaman dari Arema.

Dalam proses perpindahan mereka, riak-riak drama transfer pun sempat menghangat. Terkecuali Iksan, kepindahan 4 orang lainnya disebut-sebut sebagai ‘penculikan’.

Menariknya, selang dua pekan sejak kepindahan Hendro dan Nurdiansyah. Borneo FC Samarinda mesti kembali berurusan dengan Kota Malang. Dengan misi yang tak kalah besarnya. Lantaran Stadion Kanjuruhan akan menjadi venue pertandingan Grup B Piala Menpora 2021.

Pesut Etam akan melawan Persija Jakarta, Bhayangkara Solo FC, dan PSM Makassar di tempat yang sama. Stadion Kanjuruan Malang. Markas Arema FC.

Selain 5 nama di atas, di tubuh Borneo FC sendiri. Sang asisten pelatih, Ahmad Amiruddin tercatat pernah membela Arema. Bermain di 5 laga untuk Arema Indonesia, dan sekali saat tim berubah nama jadi Arema FC saat masih aktif jadi pemain.

Hal ini bisa menjadi keuntungan tersendiri buat tim asal Samarinda itu. Karena sedikit banyak, mereka sudah tahu seluk beluk Stadion Kanjuruhan. Yang mana kata Amiruddin. Bisa membantu proses adaptasi mereka di sana.

“Setidaknya dengan itu (pernah di Arema) kami akan sedikit gampang adaptasi, mudah-mudahan Kanjuruhan akan bersahabat dengan Borneo,” terang Amirudin, baru-baru ini.

Walau begitu, kata Amir. Pengalaman bermain di Kanjuruhan sebagai pemain dan pelatih Arema. Tidak akan berarti apa-apa jika tidak dibarengi dengan fisik, teknik, dan taktik yang mumpuni. Apalagi, tiga tim yang akan mereka lawan bukanlah klub kaleng-kaleng.

“Peluang semuanya pasti sama ya. Karena secara histori mereka semua klub bermental juara. Dan ketiganya merupakan klub yang sudah pernah juara liga. Tapi Insyaallah dengan kerja keras dan optimis yang kita tanamkan kepada pemain akan jadi pembeda,” tambahnya.

Disinggung soal apakah seluruh penggawa tim utama akan diboyong ke Malang atau tidak. Amir belum bisa memastikan. Tim pelatih dan manajemen tentu ingin membawa semua pemain. Tapi semua tergantung penyelenggara. Yang konon ada kuotasi pemain dan ofisial.

Lantaran di Malang nanti, pemain, pelatih, dan ofisial dari keempat tim Grup B akan ditempatkan di satu hotel yang sama. Dengan alasan mempermudah pemantauan penerapan protokol kesehatan. Makanya, Borneo FC masih harus menunggu dulu kepastian dari penyelenggara.

“Skuat memang belum kita tentukan, karena dari rilis resmi sekitar 30 pemain yang akan ditanggung panitia masih belum final ya. Kemungkinan kita akan bawa pemain sesuai dengan fasilitas yang ditanggung. Kita akan menyesuaikanya  nanti,” pungkas Amir.

Terpisah, megabintang anyar Borneo FC, Hendro Siswanto berharap. Kota Malang dan Stadion Kanjuruhan bisa merestui langkah Pesut Etam mencapai target tinggi di Piala Menpora ini.

Jika mampu melewati babak grup dengan mulus. Dan lolos ke babak delapan besar. Langkah Borneo FC dipercaya bisa berbicara banyak. Karena selain menggugurkan tim favorit juara. Juga karena mereka telah tertempa dengan keras di grup neraka turnamen pra musim ini. Terpenting kata Hendro. Ia dan rekan-rekannya harus berkonsentrasi penuh dan bisa menjalin komunikasi yang bagus di atas lapangan kelak.

Tags :
Kategori :

Terkait