Kaltim Ekspor Rumput Laut ke Busan

Kamis 25-02-2021,01:30 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Ekspor rumput laut Kaltim kembali berjalan. Tahun ini sudah ketiga kalinya setelah pertama kali ekspor tahun lalu. Pengiriman ketiga ini masih dengan tujuan Busan, Korea Selatan. Ekspor komoditi ini dilakukan di bawah bendera CV Multi Sarana Jaya.

Direktur CV Multi Sarana Jaya Samuel Kurniawan Ang mengatakan, proses muat barang ke kontainer (stuffing) di Terminal Peti Kemas (TPK) Palaran dilakukan, Senin (22/2) lalu. "Kami melakukan stuffing rumput laut menuju Korea Selatan, Busan. Itu Senin (22/2) kemarin, pukul 9 pagi. Pengangkutan dari gudang hingga ke depo PT SPIL pukul 11 siang," ungkapnya, Selasa (23/2/2021). Samuel menjelaskan, sebanyak 1 kontainer (20 feet) berisi rumput laut dikirim melalui jalur laut. Barang terlebih dulu menuju ke Surabaya. Dari Kota Pahlawan tersebut langsung dikirim ke Busan. Dengan estimasi pengiriman selama 22 hari. Eksportir rumput laut pertama dari Benua Etam tersebut mengungkapkan, hal ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan. Sejak ekspor perdana tahun lalu. "Ekspor ke sana (Busan) 13 ton sebulan," kata Samuel. Samuel berharap bisa membuat raw material rumput laut menjadi produk olahan sebagai komoditas ekspor ke depannya. Ini dilakukan sebagai antisipasi. Mengingat harga rumput laut cenderung tidak stabil. Jika beruntung, harga rata-ratanya bisa Rp 13 ribu per kilogram. Namun jika tidak, harganya bisa di bawah angka tersebut. Di samping itu, hilirisasi juga menyangkut kesejahteraan petani rumput laut. Dengan adanya industri hilirisasi, atau bahkan pengrajin untuk memanfaatkan bahan mentah tersebut. "Kita tidak ingin mengekspor dalam barang mentah. Kalau ada potensi, kita ingin mengembangkan olahan agar mendapatkan value added," tegasnya. Samuel menjelaskan, Indonesia memiliki luas area untuk kegiatan budi daya rumput laut mencapai 1.110.900 hektare. Namun, pengembangan budidayanya baru memanfaatkan lahan seluas 222.180 hektare. Atau baru 20 persen dari luas areal potensial. Berdasarkan data Disperindagkop Kaltim yang dikutip dari Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA), CV Multi Sarana Jaya milik Samuel ikut menyumbangkan nilai ekspor di 2020 kemarin. Nilai ekspor yang didapatkan Samuel sebesar USD 48 ribu atau senilai Rp 678 juta lebih. "Dari (keinginan itu) saya bisa serap tenaga kerja. Pangsa pasar juga luas jika produknya tidak mentah dan dijadikan kerajinan," pungkasnya. (nad/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait