Jembatan Masabang di Dibangun, Jasa Penyeberangan “Santuy”

Minggu 31-01-2021,21:45 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Kutim, nomorsatukaltim.com – Jasa penyeberangan kapal Sangatta Utara dan Selatan terancam. Ada proyek Jembatan Masabang yang akan dibangun. Tapi DPRD Kutim memastikan tak ada penolakan terkait pembangunan tersebut.

Saat ada pembangunan jembatan Sangatta II pun, jasa penyeberangan ini masih jadi andalan. Sebab, memakan waktu ketika melintasi jembatan. Sementara ketika memakai jasa penyeberangan waktu tempuh lebih cepat. Sekitar 15 menit. Karena lokasi penyeberangan berada tepat di pusat pemukiman penduduk. Apalagi biaya yang dikenakan memakai jasa penyeberangan itu cukup murah. Cukup membayar Rp 2.000 sekali naik kapal. Antrean kendaraan juga tidak lama. Karena banyaknya titik penyeberangan yang disiapkan oleh warga sekitar. Kekhawatiran terkait adanya penolakan terhadap pembangunan sempat mencuat. Mengingat jasa penyeberangan tersebut akan mati. Tapi hal itu dibantah oleh Ketua Komisi C DPRD Kutim, Ramadhani. Menurutnya semua pemilik jasa penyeberangan menerima program pembangunan Jembatan Masabang itu. “Tidak masalah, semua menerima. Jadi tidak adalah masalah sosial lagi,” ungkap Ramadhani. Bahkan saat proses pembangunan masih tahap perencanaan, pemerintah sudah melakukan kesepakatan terkait dengan jasa penyeberangan. Saat itu mereka juga merasa tidak keberatan dan siap mendukung pembangunan jembatan tersebut. “Jadi sudah jauh hari dibuat kesepakatan. Makanya saya rasa tidak ada masalah terkait dengan jasa penyeberangan,” sebutnya. Apalagi saat air pasang dan berarus deras, kerap terjadi kecelakaan. Sehingga sebenarnya jasa penyeberangan itu juga sangat berisiko tinggi masyarakat yang memanfaatkan. Bahkan berdasar hal itu pula pembangunan sedang disiapkan. “Artinya ini memang solusi. Agar tidak ada lagi kejadian kecelakaan akibat jasa penyeberangan itu,” ungkapnya. Sejauh ini, ia pun tidak mendapat kabar adanya penolakan dari pemilik jasa penyeberangan. Oleh karena itu DPRD Kutim menilai tak ada masalah mengenai hal tersebut. “Jadi sudah sama-sama mengetahui risiko dari penyeberangan tersebut. Dan kesepakatan pun sudah ada sebelum jembatan mulai dikerjakan,” tandasnya. (bct/boy)
Tags :
Kategori :

Terkait