Samarinda, nomorsatukaltim.com – Selepas Pra PON tahun 2019. Cabor muaythai Kaltim yang meloloskan 12 atlet sebenarnya sudah menjalani persiapan intensif. Program peningkatan fisik malah sebenarnya sudah beres. Tinggal meningkatkan kematangan skill dan mental saja.
Tapi ketika bulan Maret KONI Kaltim mengintruksikan seluruh cabor untuk merayap. Karena tingkat penyebaran pandemi COVID-19 di Benua Etam mendadak tinggi. Tim muaythai Kaltim pun harus beristirahat panjang.
Tidak istirahat total memang. Karena selama pembubaran tim. Seluruh atlet tetap dipantau program latihan mandirinya. Setidaknya fisik mereka tidak anjlok terlalu jauh.
Tahun berganti, mereka kini mulai berbenah lagi. Menata program latihan dari awal lagi. Kebetulan Stadion Madya Sempaja sudah dibuka lagi untuk atlet PON. Sehingga bisa lebih leluasa menjalankan program peningkatan fisik.
"Seminggu sekali genjot fisik di Stadion Madya Sempaja. Itu khusus fisik. Kalau hari-hari biasa rutin kita latih teknik, walau dengan keterbatasan waktu. Terpenting tetap berlatih," kata pelatih muaythai Kaltim, Tomo. Selasa, 26 Januari 2021.
Ke depan, dengan jadwal Puslatda yang tinggal menyisakan 3 bulan lagi. Para atlet akan mulai diarahkan pada pertandingan mini. Walau hanya sparing lokal. Antar sesama atlet PON saja. Hal itu dilakukan untuk memberi suasana tanding para atlet. Yang memang sudah lama tidak saling beradu kemampuan.
"Kami rencanakan adakan sparing lokal antar atlet, istilahnya ngedril ya. Supaya bisa diketahui perkembangan mereka. Sejauh mana kualitas dan mental atlet kita yang akan dikirimkan ke Papua nanti," lanjutnya.
Walau pelan, perkembangan para atlet muaythai Kaltim mulai terlihat. Setidaknya hingga akhir Maret. Seluruh atlet sudah berada dalam kondisi bagus dan siap mengikuti Puslatda.
"Kalau dipresentasi, persiapan mereka ada di angka 60-70 persen selama latihan di masa pandemi. Nanti jika sudah pemusatan latihan, di sana benar-benar dilakukan dengan lebih keras lagi. Tetap terukur," pungkasnya (frd/ava)