Ingin Jadi Teladan Berhijab
Senin 25-01-2021,09:54 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny
Samarinda, nomorsatukaltim.com - Kewajiban mengenakan hijab bagi perempuan muslim memang kembali pada dirinya masing-masing. Itu menurut Winda Rusdian, salah satu pemenang ajang pemilihan Puteri Muslimah Samarinda Tahun 2020.
Winda memilih menjalankan kewajiban itu. Tanpa merasa dibatasi ruang geraknya. Ia juga tidak ingin memaksakan perempuan muslim lainnya. Menurutnya, yang mesti dilakukan hanya menjadi panutan. Yakni memberi contoh dan tauladan akhlak yang baik.
Prinsip yang terpatri dalam diri seorang perempuan muslim sederhana itulah yang membawanya menjadi runner-up 2 Duta Putri Muslimah Samarinda. Winda adalah putri kelahiran Sangkulirang, 8 Maret Tahun 2000. Sebuah kecamatan di pesisir Kutai Timur.
Tinggal di lingkungan sederhana, membentuk mental Winda. Ia seorang pekerja keras. Sehari-hari ia membantu keluarga berdagang. Sejak pagi hingga sore. Malamnya ia bekerja sebagai sorang peramu kopi sebuah kedai di daerahnya. Itu untuk memenuhi kebutuhannya. Yang menyukai aktivitas memoles wajah.
Terpilihnya Winda sebagai runner-up Puteri Muslimah Samarinda 2020 adalah kisah yang tak disangka. Berawal dari dorongan orang sekitar karena diketahui ia menyukai dunia modelling. Winda pun meyakinkan diri mengikuti audisi itu. Yang mulanya digelar secara online pada Maret 2020.
"Dan Alhamdulillah video audisi saya yang paling pertama lolos menjadi 20 besar finalis Puteri Muslimah Samarinda 2020," kenangnya, kepada Harian Diaway Kaltim, pekan lalu.
Berada di babak 20 besar, Winda mesti melalui serangkaian kegiatan. Mulai dari foto shoot hingga pertunjukkan bakat menari. Yang terlebih dahulu mendapat mentoring dari pelatih tari.
Selanjutnya, sebagai pendahuluan untuk memasuki babak 3 besar. Setelah melalui babak 10 dan 5 besar, Ia harus melewati tahapan berupa unjuk bakat evening gown. Berbekal pemahaman sebagai penyuka modelling, Winda pun akhirnya lolos ke grand final. Yang dihelat di atrium Bigmall Samarinda, pada 15 Agustus 2020. Ia kemudian terpilih sebagai runner-up 2.
"Yang mengadakan ajang ini dari ICHAL Manajement, sekaligus founder Puteri Muslimah Samarinda. Yang insyaallah mulai 2021 ini berubah menjadi Puteri Muslimah Kalimantan Timur," tuturnya.
Winda kini kembali ke Sangkulirang. Menjalani rutinitas seperti biasa. "Saya bekerja di kampung, sebagai pengajar Taman Kanak-Kanak, dan Barista, juga membantu orang tua. Jika ada hal penting yang menyangkut tugas atau kegiatan sebagai Putri Muslimah saya ke Samarinda," papar Winda.
Namun sejak adanya sejumlah pembatasan di masa pandemi ini, intensitasnya mengikuti kegiatan secara langsung jadi berkurang. Ia memilih mencegah dan tidak pergi jauh dari kampung. Pun, katanya, kegiatan seputar Puteri Muslimah saat ini lebih banyak dilaksanakan secara daring.
Satu hal yang menguatkan keyakinan Winda mengikuti ajang itu, ia ingin memperkaya wawasan. Mengenal lebih banyak hal. Yang menurut penuturannya, telah benar-benar ia peroleh dari mengikuti ajang tersebut.
Secara pribadi, Winda mengakui, sejak terpilih sebagai Puteri Muslimah. Ia mulai sering membagikan aktivitas di media sosial. Sebab, menurutnya, sebagai duta muslimah, ia harus menjadi panutan, berakhlak baik dan memberikan contoh baik. (das)
Tags :
Kategori :