Tetap Patuhi Prokes Kendati Sudah Vaksinasi

Jumat 15-01-2021,10:56 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG SELOR, DISWAY – Kendati Vaksinasi COVID-19 tahap pertama sudah dilakukan  di Kaltara, Kamis (14/1), namun protokol kesehatan (prokes) tetap tidak boleh diabaikan. Sebanyak 20 tokoh masyarakat dan Forkompimda, serta 39 tenaga kesehatan, disuntik vaksin.

Dikatakan Gubernur Kaltara Irianto Lambrie, vaksinasi merupakan ikhtiar yang dilakukan oleh pemerintah. Guna meminimalisasi penyebaran COVID-19. “Tapi perlu diingat, vaksin tidak menjadi jaminan. Kita harus disiplin menaati protokol kesehatan (Prokes) secara ketat,” ujar Irianto di sela-sela meninjau vaksinasi di Puskesmas Tanjung Selor, kemarin. Ia juga menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu takut divaksin. Penyampaian informasi, juga dimintanya perlu dilontarkan secara jelas. Agar warga bisa paham mengenai fungsi vaksin. “Jangan sampai kita menyebarkan informasi yang menimbulkan kegelisahan di masyarakat,” ujarnya. Vaksinasi sendiri bertujuan mengurangi transmisi atau penularan COVID-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity), dan melindungi masyarakat dari COVID-19. Agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi. “Kekebalan kelompok hanya dapat terbentuk apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di seluruh wilayah. Upaya pencegahan melalui pemberian vaksin, jika dinilai dari sisi ekonomi, akan jauh lebih hemat biaya, apabila dibandingkan dengan upaya pengobatan,” ujar Irianto. Sementara, Danrem 092/Maharajalla, Brigjen TNI Suratno yag menjadi penerima vaksinasi pertama, mengaku semua proses berjalan dengan baik. Bahkan, setelah 30 menit usai dilakukan penyuntikan vaksin, dirinya mengaku tidak mengalami gejala apa pun. “Alhamdulilah, saya sudah melaksanakan vaksin. Saya sendiri mengimbau kepada warga untuk tidak takut atau mendengar isu negatif terkait vaksin ini,” ujarnya. Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltara, Medianto Rombetasik. Menegaskan vaksin COVID-19 asal Tiongkok tersebut, aman. "Mewakili IDI Kaltara, vaksin Sinovac teruji aman. Karena ini vaksin dengan virus yang dimatikan, untuk merangsang pembentukan antibodi bagi si penerima vaksin," ujarnya. Medianto juga menjelaskan, keamanan vaksin Sinovac terletak dari cara kerjanya yang mematikan virus. Sebab, vaksin Sinovac merupakan vaksin dengan virus yang dimatikan. Bukan vaksin dengan virus yang dilemahkan, sehingga Sinovac tidak mengancam penerimanya. "Karena aman, maka saya siap untuk divaksin. Oleh sebab dari itu, saya berpesan agar masyarakat turut menyukseskan program pemerintah. Untuk memutus rantai COVID-19," ujarnya. */HMS
Tags :
Kategori :

Terkait