Selesaikan Kontroversi, Baru Vaksinasi

Rabu 13-01-2021,12:30 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Ketua Panitia Khusus (Pansus) COVID-19 DPRD Kota Samarinda, Abdul Rofik, menanggapi rendahnya minat masyarakat mendaftarkan diri mengikuti vaksinasi.

Ia mengharapkan Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda lebih proaktif.  Memberikan edukasi dan sosialisasi terkait program vaksinasi ini kepada masyarakat. Sekaligus meminta Diskes meluruskan semua informasi terkait vaksin COVID-19. Yang dinilai menyimpang dan tidak benar. Selain itu, pansus yang bertugas mengawasi jalannya penanganan wabah corona oleh satgas ini, meminta pejabat publik memberikan contoh. Yakni dengan divaksin lebih dulu. Untuk menunjukkan bahwa memang benar vaksin itu tidak berakibat fatal. "Karena keterbukaan itu penting, jangan orang sekadar disuruh vaksin dengan alasan keselamatan publik. Sementara, praduga masyarakat berbeda. Banyak yang masih menduga bahwa ini adalah bagian dari pada bisnis. Hal yang seperti ini harus diklarifikasi dan diluruskan oleh Dinas Kesehatan," tutur Abdul Rofik, Selasa (12/1). Kemudian, lanjut Rofik, segala informasi tentang vaksin dibuka kepada publik. Baik soal syarat, kriteria orang dan kemungkinan dampaknya. Sebab ia menilai informasi tentang vaksin buatan Sinovac ini belum jelas. Hal ini dipandang penting. Sehingga tidak ada keraguan lagi bagi warga kota yang dibelah Sungai Mahakam ini. "Termasuk misalnya, fungsi dari vaksin tersebut. Kalau divaksin, apa keuntungan dan kerugiannya? Kalau tidak divaksin apa keuntungan dan kerugiannya?," kata anggota Komisi II DPRD Samarinda itu. Ia kembali menegaskan, tauladan dari para pejabat publik di lingkungan pemerintah kota, adalah hal penting. Untuk meyakinkan publik. Namun, kata dia, jangan sampai ada miskomunikasi. Komunikasi ke masyarakat harus baik. Bahwa yang disuntikkan adalah vaksin sesungguhnya. Bukan vitamin atau air. Isu itu yang menurutnya berkembang dalam paradigma publik Kota Samarinda. Terakhir, ketua Bapemperda itu berharap tidak ada paksaan agar masyarakat menerima vaksinasi. Sementara masih banyak kontroversi yang berkembang terkait vaksin ini. "Selesaikan dulu masalah (kontroversi) itu, baru tawarkan vaksinnya ke warga. Saya yakin masyarakat akan dengan suka rela melakukan vaksinasi. Jika mereka sudah tahu banyak keuntungan dari sisi kesehatan yang didapatkan," tandasnya. (das/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait