Jeli Adalah Kunci, CV Marifah Herbal Makin Berkembang di Tengah Pandemi

Jumat 08-01-2021,17:30 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

BONTANG, nomorsatukaltim.com - Tak banyak lini usaha yang berkembang di masa pandemi. Jangankan terus tumbuh. Bisa bertahan saja sudah syukur. Tapi ada salah satu rumah herbal di Bontang. Yang justru laris manis ketika pandemi. Tak ada pengurangan karyawan. Tak ada pemotongan pendapatan pegawainya.

Rumah di pojok gang Musala Al Yaqin, Kelurahan Loktuan itu sangat mencolok.  Lebih hijau ketimbang rumah di sisi kanan kirinya. Pun paling rimbun di antara  pemukiman yang mulai padat.

Aneka tanaman tumbuh subur di pekarangan rumah. Tepat di halaman rumahnya terdapat papan nama besar bertuliskan ‘CV Marifah Herbal’. Semua orang yang melintas pasti paham jenis usaha rumahan ini. Obat herbal.

Herbalnya dikemas dalam beragam produk. Dari minyak urut hingga minyak perawan. Sesuai namanya. Minyak itu fungsinya juga demikian.  Minyak urut digunakan untuk urut dan pengobatan kulit. Sedangkan minyak perawan bukan mengembalikan keperawanan seperti baru lagi. Tapi mengobati organ-organ dalam tubuh seperti sedia kala.

Seluruh bahan bakunya berasal dari tanaman yang tumbuh subur di pekarangan. Ada 200 jenis aneka tanaman obat dibudidaya di sini. Beragam manfaatnya. Dan bagus-bagus warnanya.  Selain sebagai tanaman obat (toga). Pun sebagai hiasan pekarangan.

CV Marifah Herbal sudah berdiri sejak 4 tahun lalu. Mulanya Asma -ketua Kelompok Usaha Mandiri- merintis bisnisnya bersama sang suami dan anak-anaknya.

Pelan-pelan merintis kini usahanya sudah melibatkan 18 orang. Dengan omzet bisa menghidupi seluruh anggota usahanya. Pun produknya kini beragam. Yang awalnya hanya minyak urut. Sekarang sudah merambah spa.

Produk dari CV Marifah Herbal ini sudah berizin. Rumah produksinya persis di sebelah rumah yang ia gunakan untuk hunian. Layaknya home industry. Sistem produksinya  sudah sesuai standar operasinal prosedur (SOP) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Awak Disway-Nomor Satu Kaltim sempat melihat-lihat ke dalam ruang produksinya. Luasnya sekitar 5x6 meter. Tidak besar. Tapi cukup. Higienis pula.

Ruang produksi dan pengemasan berbeda kamar. Untuk masuk ke dalam kamar produksi harus melalui bilik sterilisasi. Pun wajib mengenakan seragam khusus.

Di dalam ruang produksi berlantai keramik putih bersih. Dindingnya juga putih. Dua blower menempel di langit-langitnya. Sedangkan tungku-tungku bertengger di atas kompor mata satu.  Di sudut ruangan ada mesin pemarut. Tak besar. Tapi bisa melumat aneka tanaman hingga ratusan kilogram.

Persis di pojok ruangan ada bilik tersendiri. Terpisah dengan ruangan produksi minyak urut. Tidak luas. Tapi peralatan di dalam bilik kecil itu sedikit berbeda. Semacam laboratorium mini. Banyak botol-botol kaca cembung di atas mejanya.

Bilik kecil ini untuk produksi minyak perawan itu. Virgin Coconut Oil (VCO). Tapi Asma lebih suka menyebutnya minyak perawan.

Di masa pandemi ini bisnisnya cukup moncer. Asma dan 17 orang rekannya membaca peluang. Bisnis mulanya hanya berupa minyak urut dan minyak perawan. Ditambah dengan minuman herbal.

"Ternyata laris manis. Banyak yang pesan minuman herbalnya," ujar Asma saat ditemui di rumahnya, akhir Desember 2020 lalu.

Ketika banyak usaha sedang tengkurap akibat pandemi. Omzet rumah herbalnya justru membumbung. Yang semula hanya memproleh Rp 9 jutaan. Meningkat menjadi Rp 15 juta.

Tags :
Kategori :

Terkait