Usaha Tani Menetap Segera Dibuka se-Mahulu

Minggu 03-01-2021,20:15 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Mahulu, nomorsatukaltim.com – Apa yang menjadi keluhan masyarakat di Kampung Rukun Damai, Kecamatan Laham, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), adalah sekelumit harapan kepada pemerintah. Semua pihak tak bisa disalahkan. Memang usia Kabupaten Mahulu masih sangat muda. Tujuh tahun adalah usia yang masih sangat muda. Beberapa tahun ke depan baru akan beranjak dewasa.

Di Kampung Rukun Damai, hingga kini mata pencaharian warganya adalah sebagai petani ladang tradisional. Sebenarnya Pemerintah Kampung Rukun Damai berharap bidang pertanian dapat menjadi andalan utama untuk memacu penghasilan masyarakat. Namun mengubah mindset (pemikiran) masyarakat masih sangat sulit. “Jadi semua itu sudah dipikirkan Pemkab Mahulu, agar 50 kampung pada 5 kecamatan se-Mahulu ekonomi kerakyatan tumbuh dan maju,” ucap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Mahulu, Saripuddin kepada Disway-Nomorssatukaltim di Ujoh Bilang, Minggu (3/1/2021). Sehingga pada tahun ini, DKPP akan menggencarkan pertanian pada 50 kampung se-Mahulu. Yakni akan diarahkan masyarakat, meski tetap berladang, namun dilakukan pula Usaha Tani Menetap. “Berladang, namun usaha tani (kebun) modern dan menetap harus dilaksanakan,” tukasnya. Hal itu bukan hanya rencana dalam angan-angan. Namun Pemkab Mahulu melalui DKPP sudah melakukan kerja sama pengkajian pertanian di Mahulu dengan Universitas Mulawarman, Samarinda. “Sejak 2021 akan dilakukan uji coba, hasil kerjasama DKPP dengan DPMPK dan Desa. Yaitu program khusus dari Bupati Mahulu untuk membangun pertanian di kampung se-Mahulu. Membuka lahan seluas 10 hektar per kampung," katanya. Biaya pembukaan lahan hingga tanam melalui dana desa. Selama menunggu produksi, untuk pupuk dan pestisida akan disalurkan oleh DKPP. Hal itu sudah dibahas dan dianggarkan dalam APBD Mahulu 2021. “Dalam rangka memacu Usaha Tani Menetap. Jadi hal itu akan menjadi contoh bagi masing-masing kampung. Sehingga setiap kampung akan menjadi sentra pertanian,” urai Saripuddin. Bahkan pada setiap kampung yang dibuka lahan pertanian seluas 10 hektar itu akan dilengkapi dengan sarana prasarana pertanian modern. Diantaranya, lumbung padi, lantai jemur, perontok padi, hingga gilingan padi, lengkap satu paket. “DKPP akan memacu lebih jauh untuk pengembangan pertanian modern se-Mahulu. Bahkan untuk pembangunan kampung menjadi sentra pertanian akan dimulai sejak awal 2021,” pungkasnya. Sebenarnya seluruh kelompok tani di Mahulu, bukan tidak memiliki pengalaman pertanian. Karena sejak beberapa tahun terakhir, DKPP telah melakukan studi banding dengan menggandeng seluruh kelompok tani di Mahulu langsung bertemu petani modern di Jawa dan Sulawesi.(imy/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait