HIPMI Balikpapan: Urus Pandemi dulu Baru Infrastruktur

Kamis 17-12-2020,15:03 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Ketua Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Balikpapan Glenn Nirwan angkat bicara. Soal kebutuhan flyover yang rencananya dibangun di depan Plaza Rapak. Proyek jalan layang itu sudah sangat dibutuhkan.

"Kalau melihat dari angka kecelakaan, itu kan cukup signifikan. Jadi memang urgent," ujarnya, Rabu (17/12/2020). Namun tak dapat dipungkiri. Mulai dari penyusunan anggaran sampai keterbatasan budget pemerintah, atau proyeksi kas daerah di tahun depan akan difokuskan pada sektor kesehatan. "Di dalam budgeting itu selalu ada skala prioritas. Mana yang saat ini lebih diprioritaskan. Penanggulangan COVID tentunya," imbuhnya. Ia menyebut ada ribuan manusia yang terdampak pandemi. Terlebih Kaltim saat ini berada diurutan lima teratas penyebaran COVID-19. Balikpapan pun merupakan kota singgah. Sehingga penanggulangannya harus dikedepankan. "Jadi kalau ternyata anggaran untuk pembangunan belum ada, meski ekspektasinya dibangun di tahun 2021, namun ketika adanya hal yang tidak bisa dipungkiri, maka seyogyanya kita mengedepankan skala prioritas yang lebih penting," urainya. Baca juga:  Anggota DPRD Balikpapan Ini Sindir Seniornya di Karang Paci Ia mengaku belum bisa berandai-andai. Jika pembangunan dan infrastruktur bisa masuk dalam pembahasan anggaran APBD Perubahan Kaltim. Alasannya pandemi belum diketahui kapan akan berakhir. Glen khawatir pemerintah harus kembali memperbaiki situasi ekonomi sebelum memikirkan pembangunan dan infrastruktur. "Saya harap penanggulangan pandemi dulu diselesaikan. Karena dampaknya besar sekali. Baik terhadap dampak ekonomi, dampak sosialnya. Setelah itu kalau sudah selesai dan ternyata ada dana tersisa, baru kita dialokasikan untuk infrastruktur," usulnya. "Poinnya begini. Kalau COVID dibiarkan berlarut-larut, efek dominonya akan semakin besar," tambahnya. Baca juga: Menghalalkan Mariyuana Karena selama ini sudah ada beberapa prediksi yang ternyata meleset. Di awal pandemi, ada prediksi bahwa Indonesia akan keluar dari masalah pandemi dalam waktu tiga bulan. Nyatanya sudah hampir setahun. Masyarakat merasakan dampak yang ditimbulkan dari virus corona. "Yang ngeri itu setelah selesai. Karena disitulah anggaran-anggaran yang tadinya kita posisikan untuk pembangunan, pendidikan dan lain-lain terserap untuk penanganan COVID. Nah setelah selesai anggaran itu juga belum balik," tutup Glen. (ryn/boy)
Tags :
Kategori :

Terkait