Catatan Pilkada 2020

Minggu 13-12-2020,20:26 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Oleh: Ichwal Setiawan

BONTANG sukses gelar Pilkada serentak. Hasilnya bisa diterima semua pihak. Termasuk kedua kubu peserta pemilu.Basri Rase dan Najirah hampir dipastikan mengisi kursi wali kota dan wawali periode selanjutnya.

Sedangkan Neni Moerniaeni dan Joni pelan-pelan elus dada. Walaupun berada di posisi yang kalah. Keduanya tetap jadi pemenang juga. Neni Moerniaeni wali kota perempuan pertama di Bontang itu bijak sekali. Begitu pun dengan calon wawalinya Joni.

Mereka menerima kekalahan di pilkada. Legawa dengan hasilnya. Tanpa ada protes sedikit pun.

Mula-mula postingan dari akun media sosial Jejak Bunda Neni yang mengapresiasi kinerja timnya. Damai sekali. Tak ada yang dikecewakan. Baik tim maupun peruntungannya di pilkada.

Begitupun Joni. Melalui pesan berantai di grup-grup WhatsApp. Joni berterima kasih kepada timnya.

Senang sekali rasanya melihat keduanya. Basri-Najirah tak jumawa berlebihan atas kemenangan. Sedangkan Neni-Joni tak putus asa atas kekalahannya.

Begini seharusnya pemilu. Tak ada klaim kemenangan--walaupun sempat dihembuskan di malam hari seusai pencoblosan. Namun cepat-cepat diluruskan kembali.

Suasana begini seharusnya diciptakan. Bukan saling hardik dan caci satu sama lain. Demokrasi memang ruangnya perdebatan. Tapi bukan berdebat ihwal jenis kelamin atau pun kepentingan kelompok.

Tak ada yang lebih membosankan selain menyaksikan kedua kubu saling serang. Mulai dari fitnah hingga aib dibuka terang-terangan. Saling lapor ke polisi akibat merasa dirugikan.

Bukankah berpolitik itu harus dewasa. Bukan segala urusan diselesaikan dengan cara 'dewasa'. Tapi lebih bijak dalam bersuara. Walaupun belum sempurna. Pilkada di Bontang sudah maju satu langkah. Mungkin saja lebih.

Untuk pertama kalinya ada gerakan anti money politics. Gerakannya massif sekali. Di  lorong-lorong sempit hingga jalan protokol ramai iklannya.

Bukan iklan saja. Pun hingga ke tim-tim pemenangan. Baik kubu Basri-Najirah dan Neni-Joni. Keduanya punya tim anti politik uang.

Entah betul-betul anti politik atau hanya pencitraan. Setidaknya sudah ada pernyataan sikap. Menolak praktik curang.  Narasi keduanya pun sama : Ingin melahirkan pemimpin yang jujur dan bersih.

Menariknya lagi tingkat partisipasi pemilih meningkat. Padahal di tengah pandemi COVID-19 begini. Yang sempat bakal diprediksi bakal minim ke TPS.

Faktanya lebih banyak pemilih di pilkada tahun ini ketimbang 5 tahun lalu. KPU bisa mengklaim kinerjanya moncer. Tapi tim peserta bisa mengaku serupa.

https://www.instagram.com/p/CIfjTDbJG_5/
Tags :
Kategori :

Terkait