Ketua DPRD Kutim Setuju Tambah Insentif Dokter di Pedalaman
Rabu 02-12-2020,20:30 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal
Kutim,nomorsatukaltim.com - Ketua DPRD Kutai Timur (Kutim) menerima kunjungan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kutim. Selain silaturahmi, terselip juga keluhan terkait insentif dokter yang diterima. Usulan penambahan dimunculkan dan bersambut manis.
Ketua DPRD Kutim, Joni mengatakan, dirinya secara pribadi sepakat dengan usulan tersebut. Terutama untuk dokter yang ada di kecamatan terjauh atau pedalaman. Apalagi jika menempatkan dokter di kecamatan akan sangat membantu masyarakat.
"Saya sepakat saja untuk dokter di pedalaman. Karena masyarakat di pedalaman rata-rata ekonominya rendah. Jadi jika harus berobat ke kota tentu biayanya mahal," ucap Joni.
Hanya saja, terkadang dokter enggan untuk ditempatkan di desa terjauh. Lantaran, lebih banyak waktu luang dan tidak bisa membuka praktik di luar jam kerja di Puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan lainnya. Maka diharapkan jika ada insentif, bisa membuat dokter mau ditaruh di desa.
"Jadi kalau ada insentif, bisa menjadi pengganti praktik yang tidak bisa dijalankan di desa," bebernya.
Joni melanjutkan, sejauh ini hanya Kutim saja yang tidak memberikan insentif kepada dokter. Bahkan sudah 10 tahun lebih pemerintah tidak memberikan tambahan uang kepada dokter. Saat itu, alasan utama karena terbatasnya anggaran. Sementara di daerah lain masih tetap menerapkan insentif tersebut.
"Jadi katanya dulu pernah ada. Tapi sudah lama tidak pernah diberikan lagi. Jadi mereka berharap insentif itu bisa diberlakukan lagi," bebernya.
Namun baginya, semua kebijakan itu bisa dijalankan oleh pihak eksekutif. Tentunya juga dengan melihat kemampuan keuangan daerah saat ini. Jika memang ada dana yang bisa dikucurkan untuk insentif dokter, pihaknya siap untuk melakukan pengawasan.
"Mungkin nanti kami akan sampaikan usulan ini. Terutama jika sudah ada kepala daerah definitif. Biar kebijakan diambil oleh pemkab saja," tandasnya. (bct/zul)
Tags :
Kategori :