Ibu PKK Desa Tanjung Batu Sulap Limbah Kulit Telur Jadi Kerajinan

Kukar, nomorsatukaltim.com – Ibu-ibu PKK di Desa Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong Seberang memanfaatkan limbah kulit telur menjadi kerajinan yang bernilai jual tinggi dan menarik.

Di tengah pandemi COVID-19 yang harus memaksa seluruh kegiatan harus dari rumah saja, Toto (45) melihat limbah kulit telur yang sudah tidak bermanfaat, usai isinya telah dimasak untuk dimakan. Ia pun langsung bergerak dan mengajak ibu-ibu PKK untuk mengurangi limbah kulit telur. “Bersama dengan ibu-ibu PKK, mengolah limbah telur kita bikin tempat tisu, vas bunga, dan macam-macam kerajinan lainnya,” katanya, Jumat (27/11/2020). Pria yang akrab dipanggil pakde ini menjelaskan, bahan-bahan yang digunakan dalam membuat kerajinan, bahan utamanya menggunakan bahan yang sudah tidak dipakai lagi. Seperti kertas bekas dan kulit telur. “Kulit telurnya sendiri untuk kerajinan ini kita membutuhkan sebanyak tiga sampai empat karung, dan medianya kita manfaatkan kertas-kertas yang sudah tidak terpakai lagi, dan kita lem,” jelasnya. Dalam waktu satu minggu, ibu-ibu PKK ini dapat menghasilkan puluhan kotak tisu dan vas bunga. “Dua orang bisa mengerjakan 30 kotak tisu per minggunya, sedangkan vas bunga kan sudah ada medianya sehingga lebih cepat lagi. Jadi bisa sampai 50 (produk kerajinan) dalam seminggunya,” ujarnya. Nurul, salah satu anggota PKK di Desa Tanjung Batu mengungkapkan, membuat kerajinan dari kulit telur ini cukup mudah dipelajari. “Enggak sampai satu minggu kita sudah bisa membuat kerajinan seperti ini, cuman membutuhkan kesabaran aja. Karena harus kerja sama,” ungkapnya. Kemudian, hasil kerajinan ini dapat dipasarkan secara online dan dijual ke perusahaan atau lingkungan Desa Tanjung Batu itu sendiri. “Dipasarkan secara online, ditawarkan ke perusahaan yang ada di sini, dan sudah ada yang pesan tetapi kami harus finishing dulu. Dan kita juga tawarkan untuk satu paket seharga Rp 200 ribu,” terangnya. (tor/zul)