Mufakat Kanjeng Sinuhun (14): Pertemuan Itu..

Sabtu 21-11-2020,17:09 WIB
Reporter : Devi Alamsyah
Editor : Devi Alamsyah

Kanjeng Sinuhun pun menceritakan peristiwa itu dan soal namanya yang diseret-seret. Ferdinan sudah cukup memahami. Mungkin sebelumnya sudah detail dibicarakan dengan Waluyo.

“Jadi begini, yang memungkinkan bisa dilakukan adalah agar prosesnya tidak berlanjut. Itu dulu. Kita mungkin bisa bantu karena ini kasusnya masih ditangani Punggawa Militer Besar Regional 4,” jelas Ferdinan.

Namun Ferdinan menyebut akan ada konsekuensi logis dari langkah yang ditempuhnya itu. Antara lain dengan menyiapkan sejumlah dana. Kanjeng Sinuhun paham. Baginya kini, jangan sampai kasus tersebut merembet hingga ke dirinya dan sinuhun lain yang loyal kepadanya.

 “Siap, kalau soal itu. Beres,” jawab Kanjeng Sinuhun.

Ferdinan pun menyarankan agar Kanjeng Sinuhun jangan pulang duluan ke Kota Ulin. Ia mengajak besoknya untuk ketemu dengan beberapa petinggi Punggawa Militer Pusat di salah satu kantin kantor punggawa militer pusat pada pukul 11.00 hingga pukul 13.00 siang.  

Ia menyarankan agar Kanjeng Sinuhun menyiapkan 5 amplop berisi sejumlah uang. Dari kelima amplop itu dibagi lagi per kategori. Satu kategori A, dua kategori B dan tiga kategeri C. Kategori A nilainya lebih besar dari B dan C. “Diupayakan pakai dolar ya. Biar tidak terlalu tebal,” ujarnya.

Setelah oke, Ferdinan pun enggan berlama-lama. Ia pamit untuk mengkoordinasikan terkait itu dengan rekan-rekannya. Praktis, pertemuan tersebut berlangsung tak sampai satu jam. Sekitar 40 menitan saja.   

*****

Keesokan paginya. Pukul 08.00 Kanjeng Sinuhun sudah berangkat menuju kantor Punggawa Militer Pusat. Tapi sebelum itu, ia pun mampir ke bank dan lanjut ke tempat penukaran uang. Ia membeli dolar seperti yang disarankan Ferdinan. Pecahan 100 dolar AS. Kemudian dimasukan amplop sesuai yang diminta.

Pukul 11.15, Kanjeng Sinuhun sudah berada di lokasi. Ditemui Ferdinan dan langsung diajak ke kantin yang dimaksud semalam. Ia dikenalkan kepada para perwira punggawa militer. Banyak orang berpangkat tinggi di kantin tersebut. Banyak sekali.    

Selama ngobrol, Kanjeng Sinuhun banyak ditanya oleh para perwira berpangkat tinggi itu. Terkait kasus yang melilitnya. Kanjeng Sinuhun awalnya canggung untuk blak-blakan. Namun malah menjadi bahan banyolan para perwira itu.

“Tenang, orang yang datang kesini pasti punya masalah.. ha ha ha…,” seloroh Jarot.

Perwira yang lain pun ikut tertawa. Kecuali Kanjeng Sinuhun dan Ferdinan. Jarot masih satu letting dengan Ferdinan.

Setelah kurang lebih satu setengah jam, Ferdinan mengajak Kanjeng Sinuhun untuk menemui seseorang. Di sebuah ruangan, masih di kawasan kantor punggawa militer pusat. Seseorang yang memiliki jabatan. Yang bisa memerintah langsung para punggawa militer besar di regional. Ini yang dimaksud Ferdinan dengan Kategori A itu.

Hasil pertemuan, perwira kategori A ini berjanji akan membantu Kanjeng Sinuhun dengan menghentikan sementara proses penyidikan terhadap proyek perluasan lahan pertanian di Kota Ulin. Namun syaratnya, Kanjeng Sinuhun juga harus membantu membungkam Kaum Hermes agar tidak memberitakan kasus tersebut secara berkelanjutan. BERSAMBUNG –Baca selanjutnya; Membungkam Kaum Hermes. (ived18)

Tags :
Kategori :

Terkait