Politik jalanan dengan pengerahan massa aksi, rupanya cukup ampuh dalam mendorong proses hukum berlanjut. Di Negeri Antahberantah ini, bukan barang baru jika kasus hukum tiba-tiba mandek. Apalagi jika menyangkut sinuhun atau para petinggi. Ya, hanya tekanan politiklah yang bisa menggulirkan itu. Langkah pertama dengan mengonsolidasikan mahasiswa.
-------------------
MUFAKAT KANJENG SINUHUN - ROMI benar-benar emosi. Ancaman yang dilakukan Sinuhun Usrif via telepon membuatnya tambah bersemangat. Itu juga membuktikan bahwa ada masalah dalam proyek perluasan lahan pertanian 1.000 hektare tersebut. Data penunjang pun sudah ia dapat dari Kaum Hermes. Ada kenaikan anggaran yang fantastis. Dari 250 miliar menjadi 3 triliun.
Mundur bukanlah pilihan bagi Romi. Apalagi ia lama digembleng di LSM Terang Benderang. Binaan Mr Bobot. Yang reputasinya sudah cukup diakui di Negeri Antahberantah ini. Membongkar kasus korupsi berjamaah. Apalagi setelah data itu diserahkan ke Mr Bobot, dan disimpulkan bahwa ada indikasi korupsi.
Mr Bobot pun menyarankan agar Romi terus memantau kasus ini. Termasuk melakukan supervisi hukum kepada para penyidik dan prosesnya di pengadilan.
Karena para punggawa militer besar sudah bergerak, maka langkah terpenting bagi Romi adalah mengawal prosesnya. Jangan sampai berhenti di tengah jalan. Indikasi ke arah itu sudah ada. Makanya ia akan melakukan pressure politik melalui aksi mahasiswa. Apalagi Romi dulunya juga aktivis kampus di Kota Ulin. Komunikasi dengan para kader dan adek tingkatnya masih terjalin baik.
Malam itu, Romi akan mendatangi sekretariat organisasi mahasiswa di kampus terkemuka di Kota Ulin. Ia sudah menghubungi Lina, salah seorang aktivis di kampus tersebut. Lina dan teman-temannya menyambut gembira kedatangan Romi. Yang juga senior di kalangan mereka. Cerita-cerita heroik Romi semasa mahasiswa dulu, sudah sering dibicarakan di antara para mahasiswa itu.
Sebelum berangkat, Romi pun kembali menghubungi Lina. Menanyakan apakah teman-teman aktivis kampus itu sudah pada berkumpul. Lina pun menyarankan agar Romi segera meluncur. Memang belum semua berkumpul, tapi setidaknya para pengurus inti organisasi itu sudah sedia.
Tak lama berselang, Romi pun tiba di lokasi. Ia membawa serta dua plastik gorengan. Kemudian kopi kemasan. Ia tahu betul karakter mahasiswa. Gorengan dan kopi bisa menjadi perangsang diskusi-diskusi mendalam. Tentang situasi nasional dan situasi lokal—khususnya yang terjadi di Kota Ulin ini.
Tidak sulit untuk menggerakkan aktivis mahasiswa itu. Apalagi ini isunya seksi. Korupsi yang dilakukan para petinggi Kota Ulin. Para sinuhun. Itu saja sudah cukup membakar semangat para aktivis mahasiswa. Tanpa embel-embel apa pun. Apalagi ini ada indikasi proses hukumnya mandek. Kemudian aktor intelektualnya belum terungkap ke publik. Dari sinuhun hanya Ucok saja yang dinyatakan tersangka.
Apakah hanya seorang? “Tidak mungkin. Untuk kasus seperti ini, pengalaman saya pasti melibatkan banyak pihak. Ini yang harus kita kawal,” jelas Romi.
Semakin malam, tambah banyak aktivis organisasi tersebut berdatangan. Dari awalnya hanya 5 orang, dalam dua jam kemudian sudah lebih dari 15 orang yang ikut diskusi tersebut. Diskusinya makin gayeng hingga membuat rencana aksi demonstrasi.
Namun, Romi menyarankan agar menggandeng organisasi mahasiswa lainnya. Termasuk lintas kampus. Supaya bargaining posisinya makin kuat ketika beraksi. Para mahasiswa itu pun terbakar semangatnya. Mereka akan melakukan konsolidasi untuk merencanakan aksi demonstrasi berkelanjutan. Apalagi sasarannya adalah balai sinuhun. Sudah lama mereka memendam kekecewaan terhadap kinerja sinuhun.
*****
Pekan-pekan berikutnya. Gelombang aksi mahasiswa bergelora. Secara berkala. Ada aksi gabungan antara element mahasiswa, namun ada juga aksi sendiri-sendiri. Dilakukan masing-masing organisasi. Sasaran mereka tiga titik. Yakni kantor Pemangku Kota Ulin, Balai Sinuhun dan kantor Punggawa Militer Besar.
Isunya pun berkembang. Tidak hanya kasus korupsi perluasan lahan pertanian, tapi juga kasus korupsi lainnya yang selama ini proses hukumnya dinilai mandek. Isu berikutnya menyoal banjir yang masih menghantui warga Kota Ulin.