Gali Sumur, Malah Dapat Semburan Gas

Jumat 13-11-2020,22:05 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

SAMARINDA, nomorsatukaltim.com - Sungguh apes nasib Anwar, Ancah dan Rudi. Ketika sedang bekerja menggali sumur, aroma gas yang berasal dari dalam perut bumi terhirup mereka. Akibatnya, Ancah sampai dikabarkan kritis dan sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) IA Moeis.

Kisah nahas yang dialami ketiga penggali sumur itu terjadi pada Jumat pagi (13/11/2020), pukul 09.30 Wita, di Jalan Irigasi, Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Palaran. Berawal dari ketiganya yang diminta untuk mengerjakan penggalian sumur oleh seorang pemilik peternakan ayam. Sumur itu rencananya akan digunakan sebagai sumber air kebutuhan peternakan ayam.

Anwar, Ancah, dan Rudi diminta oleh pemilik peternakan ayam untuk memperdalam sumur, yang semula berdiameter setengah meter dengan kedalaman tiga meter itu, menjadi sedalam enam meter. Namun saat baru memulai pengerjaannya, Rudi yang berada di dalam sumur tiba-tiba merasa pusing dan sesak nafas, akibat aroma menyengat yang diduga gas berasal dari perut bumi.

"Saya tadi baru angkat tanah enam ember, terus merasa pusing. Ada aroma gas di dalam sumur. Kemudian saya langsung naik dan menyampaikan itu ke Anwar dan Ancah," terangnya saat dikonfirmasi media ini.

Rudi yang memberitahukan ada aroma gas di dalam sumur, tak dipedulikan oleh Anwar maupun Ancah. Anwar pun memilih untuk masuk ke dalam sumur untuk menggantikan tugas Rudi. Namun baru beberapa menit di dalam sumur, suara lirih Anwar dari dalam sumur terdengar oleh Rudi dan Ancah yang berada di atas sumur. Anwar yang berada di dasar sumur, nampak sudah terkulai lemas sembari meminta pertolongan dari kedua rekannya itu.

"Dia minta tolong, aroma gasnya sudah makin menyengat. Kemudian Ancah masuk ke dalam sumur untuk membantu. Tapi merasakan sama, mereka berudua sama-sama lemas di dalam sumur," lanjut Rudi.

Mengetahui kedua temannya dalam bahaya, Rudi lantas meminta pertolongan dari warga sekitar. Namun sayang, proses pertolongan pertama itu berjalan cukup sulit. Dikarenakan kondisi lubang sumur yang sempit, ditambah lagi Anwar dan Ancah yang lemas tak memiliki tenaga untuk menyambut pertolongan warga. Setelah berjibaku cukup keras, Anwar akhirnya berhasil diangkat dari lubang sumur ke atas permukaan.

Karena kondisi yang tak memungkinkan untuk mengangkat Ancah yang tertinggal di dalam sumur, warga kemudian menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda.

"Aroma gasnya makin menyengat, jadi enggak ada yang berani untuk masuk. Kita kemudian hubungi Disdamkar," ucapnya.

Selang beberapa menit kemudian, Petugas Disdamkar yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan penyelamatan. Proses evakuasi ini memakan waktu selama 15 menit. Usai Ancah berhasil diangkat ke atas permukaan, dia langsung dibawa ke RSUD IA Moeis.

"Waktu diangkat sudah tidak sadarkan diri. Karena kebanyakan menghirup gas. Jadi langsung dibawa ke rumah sakit," kata Rudi.

Dikonfirmasi terpisah, Humas Disdamkar Samarinda, Heri Suhendra menerangkan, akibat kejadian itu, korban atas nama Ancah dikabarkan kritis dan harus menjalani perawatan intensif di RSUD IA Moeis.

"Saat kami tiba di sana, petugas kami langsung melakukan evakuasi terhadap Ancah, yang sudah tak sadarkan diri di dalam sumur. karena kondisinya kritis, langsung dirujuk ke RSUD IA Moeis, untuk dirawat secara intensif," ungkapnya.

"Untuk dua penggali sumur lainnya mengalami luka-luka. Rudi mengalami luka ringan, Anwar mengalami luka robek di tangan," sambungnya.

Lanjut Heri, Disdamkar menerima laporan peritiwa itu pada pukul 09.30 Wita. Yang kemudian ditindaklanjuti upaya penyelamatan dengan menurunkan empat personel petugas Disdamkar.

"Tadi dibantu juga sejumlah relawan dan Bhabinkamtibmas setempat juga," ucapnya.

Saat melakukan evakuasi, petugas menggunakan tali rescue. Sementara untuk proses evakuasi berjalan selama 15 menit. "Jadi, memang agak lama, karena kondisi sumurnya sempit," lanjutnya.

Setelah berhasil evakuasi, seluruh korban diberikan pertolongan dengan dilarikan ke Puskesmas Palaran.

"Karena kondisi satu korban atas nama Ancah kritis, jadi langsung dirujuk ke RSUD IA Moeis untuk dirawat secara intensif. Kalau lainnya sudah bisa kembali pulang," katanya.

Saat petugas Disdamkar melakukan evakuasi, bau gas memang terasa begitu menyengat dari dalam sumur. Diduga berasal dari perut bumi.

"Sumur itu mereka gali untuk keperluan peternakan," kuncinya.

"Untuk selanjutnya, yang terkait asal muasal gas, hingga terkait apapun saat kejadian ini sudah masuk ranah kepolisian. Kita hanya melakukan pertolongan saja," demikian Heri. (aaa/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait