Kukar, nomorsatukaltim.com – Kabupaten Kukar diketahui memiliki dua alat tes swab tenggorok. Keduanya beroperasi di RSUD AM Parikesit Kukar. Satunya Tes Cepat Molekuler (TCM) dan satunya lagi Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
Walau luasan dan sebaran penduduk Kukar sangat besar. Dua alat itu diklaim sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pengujian. Malah masih lowong, terbukti dengan dibukanya pelayanan untuk warga luar Kubar.
Kutai Barat dan Mahulu adalah dua daerah yang warganya paling banyak melakukan tes di Kukar.
"Dua alat (tes swab) masih cukup," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kukar Martina Yulianti, Kamis (5/11/2020).
Dengan dua alat ini saja. Martina mengklaim RSUD AM Parikesit Kukar mampu memeriksa 500-600 spesimen per harinya. Sudah termasuk spesimen dari luar Kukar tadi.
Memang saat ini Kukar lebih terfokus melakukan kegiatan tracing kasus. Untuk segera mencari rantai penularan sedini mungkin. Tentunya untuk mencegah penularan semakin meluas.
Di samping untuk melakukan screening awal. Bagi pasien yang akan dirawat di RSUD AM Parikesit Kukar. Terutama untuk pasien yang memiliki penyakit pemberat. Seperti penyakit kronis, diabetes, kanker hingga penyakit yang berhubungan dengan pernafasan.
Terutama untuk proses screening. Terkadang rumah sakit harus mengulang tes. Untuk memastikan. Meskipun tes pertama hasilnya negatif, akan diulang lagi dalam kurun 1x24 jam.
"Tentunya hasil harus menunggu untuk screening," pungkas Martina.
Diketahui, dua alat yang saat ini beroperasi di RSUD AM Parikesit Kukar berasal dari pembiayaan yang berbeda. TCM berasal dari anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Sedangkan RT-PCR dianggarkan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT), dari anggaran penanggulangan COVID-19 Kukar. (mrf/ava)