Samarinda, nomorsatukaltim.com – Borneo FC memang menerima segala keputusan PSSI dan PT LIB. Tapi bukan berarti mereka pasrah-pasrah saja. Beberapa kali penundaan ini diharapkan bisa menjadi pelajaran bagi federasi dan operator liga. Agar ke depan, mereka bisa lebih serius dan berkomitmen.
Rencana melanjutkan liga pada awal tahun 2021 itu. Bisa jadi kondisinya tak jauh berbeda dengan saat ini. Yakni angka kasus COVID-19 masih tinggi. Sesuatu yang menjadi alasan tak diberikannya izin keramaian dari Polri.
Maka antisipasinya harus jelas. Protokol kesehatan harus dipastikan programnya. Juga harus tersampaikan ke kepolisian. Agar apa yang sudah diupayakan klub kontestan liga tak lagi sia-sia.
“Alhamdulillah sudah ada kejelasan, bahwa tahun ini dipastikan tidak ada. Harapan kami di tahun depan sebelum betul-betul dimulai kembali, sudah ada kejelasan baik izin kepolisian, jadwal, protokol kesehatan, format pertandingan, subsidi dan semua yang berkaitan dengan kompetisi,” ujar Manajer Borneo FC Farid Abubakar.
Bukannya apa-apa. Akibat ketidakjelasan liga pada project restart ini. Borneo FC termasuk tim yang banyak merugi secara finansial. Karena sudah menyiapkan segalanya untuk mengarungi liga yang sedianya dimulai lagi Oktober lalu.
Jadi selain menunda kompetisi. Federasi sebaiknya mampu memberi subsidi pada klub. Karena hanya itu sumber pendapatan tim-tim Indonesia selain urunan uang dari owner klub.
“Dengan keputusan resmi ini, klub mengalami kerugian cukup besar. Makanya kami meminta PSSI bisa membantu finansial klub-klub yang sedang mengalami kesulitan ini,” imbuhnya.
Walau Farid tahu juga. Baik PSSI dan PT LIB tentu kesulitan menggaet sponsor tahun ini. Karena pandemi telah menghantam ekonomi secara global. Tapi paling tidak PSSI bisa memikirkan pula kondisi finansial klub jika kompetisi mendatang menjadi semakin tidak jelas arahnya.
“Semua memang merasakan dampak pandemi COVID-19 ini. Tapi saya pikir ada harapan dari induk sepak bola kita membantu keuangan klub saat ini, sembari persiapan menuju kompetisi tahun depan,” harapnya. (frd/ava)