Samarinda, nomorsatukaltim.com – Kecewa, frustasi, tapi memaksakan diri berpikir positif. Itulah yang digambarkan kiper muda Borneo FC Samarinda, Muhammad Zulfikri.
Ketika dihubungi via WhatsApp soal tanggapannya mengenai liga musim ini. Zul membalas dengan emot tertawa. Entah apa maksudnya.
Selanjutnya, dia menuliskan; habis gelap terbitlah terang. Lagi-lagi dia tidak menjelaskan apa maksud mengutip pepatah yang dipopulerkan R.A Kartini itu.
Tapi setelahnya ia menjawab pasti mengenai apa yang dirasakannya saat ini.
“Ketidakjelasan liga membuat saya bingung dan frustasi. Tapi masih saya upayakan berfikir positif, saya lebih banyak waktu untuk mengembangkan diri,” ungkap kiper muda itu.
Kans bermain Zul musim ini memang kecil. Posisinya saat ini ialah kiper ketiga. Di belakang Gianluca Pandeynuwu dan Diky Indriyana –yang juga belum dapat debut.
Tapi tetap saja kiper kelahiran Samarinda itu kesal. Karena program latihan di tim utama yang ia ikuti ikut terganggu. Yang secara otomatis turut mengganggu perkembangannya.
Kini kesehariannya Zul tetap menjalankan program latihan mandiri. Sekedar menjaga kebugaran fisik saja. Sisanya, ya, mencari kesibukan lain. Dan aktivitas yang ia pilih adalah bermain game konsol di rumahnya di luar sesi latihan.
“Saya tetap mengisi waktu libur dengan menjalankan program latihan di rumah, sesuai saran dari pelatih. Sesekali main PlayStation juga biar gak jenuh,” tambahnya.
Dalam beberapa waktu ke depan. Zul berharap ada kabar baik dari federasi. Apalagi kalau bukan kelanjutan liga.
“Semoga ada kejelasan segera ya dari operator liga. Supaya pemain tidak jenuh. Apalagi kalau nantinya mereka malah akan bermain tarkam),” Zul menyudahi. (frd/ava)