Samarinda, nomorsatukaltim.com – Aksi penolakan UU Omnibus Law berlanjut. Kali ini para seniman melakuka aksi teatrikal di bawah fly over, Jalan Abdul Wahab Syahrani, Samarinda, Senin (19/10).
Ada yang menyanyi. Juga ada yang menari, penampilan teater. Sampai penampilan pantomim. Pun para seniman ini bergabung dalam Aliansi Mahakam. Aksi protes ini mereka berikan judul ‘Seruan Aksi Kepung Pusat Kota’.
Karena memang dilakukan dibeberapa titik. Yaitu: Samarinda Seberang, simpang empat Lembuswana, simpang empat fly over Air Hitam, Kampus Widyagama, dan Kampus Untag Samarinda. Bahkan ada juga dilakukan di Tenggarong.
“Kegiatan ini adalah aksi awal. Sebelum nanti ada aksi serentak yang dilakukan di seluruh Indonesia. Aksi itu nanti akan dilakukan mulai 20 sampai 22 Oktober,” kata Juru Bicara aksi, Ucup saat ditemui nomorsatukaltim di lokasi kegiatan.
Kalau aksi di fly over ini, mereka namakan aksi kumpul seni. Yang memang mereka melakukan protes dalam bentuk penyampaian seni. Mereka ingin menyuarakan aksi dengan cara yang gembira.
Baca juga: Lianhua Diklaim Obat Corona, Dilarang Pusat, Diizinkan Daerah
“Beberapa aksi kemarin malah tidak membuahkan hasil. Malah berakhir bentrok. Sehingga, kami mengubah aksi ini dengan metode gembira. Tapi tetap dengan penolakan kami yang tidak setuju dengan undang-undang Cipta Kerja yang baru saja di sahkan oleh DPR RI,” celetuknya.
Mereka melakukan ini agar menarik perhatian masyarakat. Termasuk pemerinta. Sehingga, semua yang mereka suarakan dapat menjadi pertimbangan para pengambil kebijakan.
“Disini kami nilai merupakan central di Samarinda. Sehingga atensi masyarakat terpusat ke kami,” tutupnya. (mic/boy)