Samarinda, DiswayKaltim - Bantuan memang terus mengalir kepada korban banjir Samarinda, namun hanya sedikit yang menyentuh kebutuhan psikis anak. Hal itu pun mengundang simpatik Forum Anak Samarinda dan beberapa elemen masyarakat lainnya untuk bergerak,
Tawa mengalir lepas di hadapan puluhan anak pengungsi korban banjir di Gedung PKK Samarinda, Jalan S Parman, Jumat (14/6). Kesedihan yang sempat melanda mendadak hilang. Sejumlah permainan ditunjukkan oleh Sadikin, Fasilitator Forum Anak, di antaranya kursi ajaib.
Cara bermainnya delapan anak disuruh memutari tujuh kursi sambil didengarkan lagu. Saat lagu berhenti mereka harus memilih tempat duduk. Satu anak yang tidak dapat harus keluar, pun demikian dengan kursinya.
“Begitu seterusnya sampai tersisa satu anak. Jadi lebih banyak diisi bernyanyi, bermain dan pemberian hadiah,” terang Sadikin.
Kata Sadikin, kegiatan tersebut bertujuan untuk menghibur dan sebagai mental healing atau penyembuhan mental anak. Sebab, selama di pengungsian kebutuhan bermain dan hiburan bagi anak cenderung kurang.
“Biasanya anak-anak punya rasa traumatis, kaget dengan bencana karena mereka tidak pernah berpikir seperti itu sebelumnya. Persoalan psikis seperti ini biasanya jarang terpikirkan,” terang Sadikin.
Ia menambahkan, kendati berada di pengungsian, situasinya harus dibuat asyik. “Pendekatannya dengan permainan. Itu supaya anak-anak enggak stres. Yang penting mereka sudah senang,” tambah mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia ini.
Tapi tidak sekedar bermain. Nilai edukasi tetap diajarkan. Semisal, setelah makan anak-anak diharuskan membuang sisa makanan di tempat sampah. Kegiatan ini sendiri mendapat dukungan positif dari para orang tua.
“Respons orangtua bagus, dari pada anak mereka keluyuran di luar posko pengungsian,” tutur Sadikin.
Sementara itu, Shafa, dari Forum Anak Samarinda berharap, anak-anak yang menjadi korban tidak kehilangan semangat.
“Kami senang bisa berinteraski dengan teman-teman korban banjir. Semoga saja pemerintah bisa menanggulangi permasalahan banjir ini,” ucapnya singkat.
Dia mengaku senang diberi kesempatan untuk dapat berinteraksi secara langsung bersama teman-teman korban banjir di Samarinda. Keceriaan yang tergambar dari wajah mereka, membuat Shafa dan tim bersemangat menjalankan agenda ini. (m3/dah)