Keempat, kekerasan polisi dan rasis. Harris mengatakan, pihaknya tidak akan memaafkan kekerasan yang dilakukan polisi kepada wanita kulit hitam Breonna Taylor pada 13 Maret lalu.
“Saya telah berbicara dengan ibunda Breonna dan keluarganya, dan keluarganya pantas mendapatkan keadilan. Dia adalah seorang wanita muda yang cantik,” kata Harris.
“Polisi yang jahat (berefek) buruk bagi polisi yang baik. Kami membutuhkan reformasi kepolisian di AS dan sistem peradilan pidana. Itulah mengapa Joe dan saya akan segera melarang penahanan choke dan penahanan karotis,” tambahnya.
Sementara itu, Pence mengatakan, keluarga Taylor mendapatkan “simpatinya”. Dia juga merujuk lonjakan sentimen anti-polisi yang telah mengacaukan negara itu pasca kematian Taylor dan orang kulit hitam AS lainnya.
“Keluarga Breonna Taylor mendapat simpati kami. Tapi saya percaya dengan sistem peradilan kami. Anggapan yang Anda dengar dari Joe Biden dan Kamala Harris bahwa Amerika secara sistemik adalah rasis,” ujarnya.
“Dan seperti yang dikatakan Joe Biden, dia percaya bahwa penegakan hukum memiliki bias implisit terhadap minoritas. Itu merupakan penghinaan besar bagi pria dan wanita yang bertugas dalam penegakan hukum,” tandas Pence.
Kelima, perang dagang AS-China. Harris mengatakan, Trump telah kalah dalam perang dagang dengan China dan membandingkannya dengan pencapaian Biden.
“Wakil presiden sebelumnya mengatakan, perang dagang Presiden dengan China adalah pencapaiannya. Anda kalah dalam perang dagang itu. Anda menghilangkannya,” kata Harris.
“Apa yang akhirnya terjadi adalah karena perang dagang dengan China, Amerika kehilangan 300 ribu pekerjaan manufaktur,” lanjutnya.
Pence kemudian mengelak. “Kalah dalam perang dagang dengan China? Joe Biden tidak pernah melawannya,” balas Pence.
Keenam, perubahan iklim. Harris mengungkapkan, dia dan Biden akan berinvestasi dalam energi terbarukan yang mendorong penciptaan jutaan pekerjaan.
“Mari kita bicara tentang siapa yang siap memimpin negara kita selama 4 tahun ke depan tentang apa yang merupakan ancaman eksistensial bagi kita sebagai manusia,” kata Harris.
“Joe akan mengatakan, ‘Kami akan berinvestasi dalam energi terbarukan’. Ini akan menjadi penciptaan jutaan pekerjaan. Kami akan mencapai nol emisi pada tahun 2050. Karbon netral pada tahun 2035. Joe punya rencana,” ungkapnya. (cnn/qn)