Akhirnya Dapatkan Kartu Tani

Jumat 02-10-2020,09:49 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

RENATA ANDINI/DISWAY

Petani dari Kampung Tanjung Prangat yang mendapatkan kartu tani.

TANJUNG REDEB, DISWAY - Harapan petani untuk mendapatkan kartu tani akhirnya terwujud. Hampir dua tahun menanti. Diusulkan sejak 2018 lalu.

Tapi belum semua dapat. Baru 3.237 petani. Dari usulan Dinas Pertanian dan Peternakan Berau sebanyak 6.913. Penyaluran pertama dilakukan di Kecamatan Sambaliung.

Kasi Pupuk Pupuk Pestisida dan Perlindungan Tanaman, Dinas Pertanian dan Peternakan Berau, Bambang Sujatmiko menjelaskan, kuota yang didapatkan telah terverifikasi. Diupayakan penyaluran mencapai 100 persen.

“Sebab provinsi menargetkan penyaluran secara merata,” jelasnya kepada Disway Berau, Kamis (1/10).

Bambang mengaku penyaluran harus hati-hati. Petani harus datang. Tidak bisa diwakili ketua kelompok tani. "Ada beberapa dokumen yang harus disetujui oleh yang bersangkutan. Penyaluran dengan protokol kesehatan," tandasnya.

Bambang menjelaskan, salah satu fungsi kartu tani adalah mendapatkan pupuk subsidi. Sebab, pembelian pupuk subsidi menggunakan kartu tani. "Berapa yang dibutuhkan selama satu tahun diberikan. Jadi tidak ada lagi keluhan kehabisan pupuk subsidi," ujarnya.

Teknisnya, tambah Bambang, setiap kelompok tani atau petani mengisi kebutuhan dalam 3 kali masa tanam. Dilakukan dalam sistem rencana definitif kebutuhan kelompok atau RDKK.

Jadi, imbuhnya, pupuk akan tepat sasaran dan terkontrol. Karena selama ini, masih banyak keluhan pembelian pupuk subsidi yang kurang tepat sasaran. Padahal kuota dari pemerintah pusat menurun.

“Untuk beli pupuk, petani mengisi saldo dan membeli di kios pupuk subsidi. Bantuannya berupa pemangkasan harga. Misalkan per 50 kilogram seharga Rp 350 ribu. Dengan subsidi bisa menjadi Rp 100 ribu," jelasnya.

Bambang menambahkan untuk para petani yang belum menerima kartu tani agar tidak khawatir. Petani yang sudah terdaftar dalam RDKK dan tergabung dalam kelompok tani bisa membeli pupuk subsidi.

“Kalau di pulau Jawa, semuanya memang wajib beli menggunakan kartu tani. Kalau di Berau termasuk Kaltim, masih bertahap. Tahun depan itu targetnya bisa keseluruhan,” katanya.

Selain untuk pupuk bersubsidi, petani juga akan mudah untuk mendapatkan kredit perbankan. Sebagai penunjang dalam meningkatkan produksi. (RAP)

Tags :
Kategori :

Terkait