Pastikan Keselamatan di Atas Kapal, Kemenhub Gelar Bimtek DPA

Kamis 01-10-2020,22:02 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Wabah COVID-19 juga memengaruhi operasional kapal. Sehingga ada beberapa operasional kapal yang harus disesuaikan tanpa mengurangi persyaratan keselamatan kapal.

Untuk memastikan hal tersebut. Kementerian Perhubungan memberikan bimbingan teknis kepada petugas darat yang ditunjuk (Disignated Person Ashore) kepada perusahaan pelayaran di Balikpapan.

Direktur Perkapalan dan Kepelautan Capt. Hermanta mengatakan, bahwa adanya prosedur tambahan di kapal untuk memastikan keselamatan di kapal termasuk keselamatan awak kapal.

Sesuai dengan Surat Edaran Nomor SE 14 Tahun 2020. Tentang pengembangan Prosedur Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kapal Guna Penanganan Persebaran Corona.

"Mewajibkan agar semua perusahaan menambahkan prosedur keadaan darurat pada sistem manajemen keselamatan," katanya saat membuka kegiatan Bimtek DPA melalui virtual di Balikpapan, pada Rabu (30/9).

Ubtuk itu, pihaknya menekankan bahwa tugas dan peran seorang DPA sangat penting. Sehingga dalam bimtek ini peserta harus aktif dan harus melaksanakan protokol kesehatan di tengah pandemi.

Dalam kesempatan itu, Ketua Indonesia National Shipowners Associations (INSA) Balikpapan Rahmad Mas'ud mengatakan, jumlah anggota INSA di Balikpapan saat ini terdata sebanyak 79 orang. Anggota bukan hanya dari industri kapal angkutan logistik. Namun juga berasal dari kapal angkutan penumpang.

"Pasti ada pengaruhnya tapi ini belum signifikan sekali karena anggota INSA di Balikpapan kebanyakan dari sektor pelayaran dan penumpang,” kata Rahmad, dalam sambutannya.

Dia menilai anggota INSA di Balikpapan punya peran terhadap industri logistik perkapalan. Sebab sebagian besar bergerak di bidang pelayaran dan penumpang. “Memang ini penting sekali roda ekonomi harus tetap berputar di tengah covid terutama kebutuhan logistik yang masuk,”  ujarnya.

Di Balikpapan areal perkebunan dan pertanian sangat terbatas. Sehingga 95 persen logistik di Balikpapan, khususnya bahan kebutuhan pokok didatangkan dari Surabaya dan Sulawesi.

Untuk itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak pemasok. Agar distribusi logistik ke Balikpapan selama pandemi tetap berjalan tanpa kendala.

“Karena dari 95 persen pangan seperti beras, daging, telur mayoritas luar. Karena geografis Balikpapan tidak ada perkebunan dan pertanian. Tetapi Balikpapan posisi yang strategis berhadapan dengan ALKI ll Selat Makassar. Peranan dunia maritim inilah yang sangat kita perlukan untuk menopang ekonomi yang ada di Kaltim dan Balikpapan khususnya,” ujar Rahmad. (fey/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait