Pelanggan Internet Kelompok Rumah Tangga Naik Drastis

Rabu 16-09-2020,21:41 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Jaringan internet jadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat. Terutama saat peraturan pembatasan aktivitas di luar rumah yang diterapkan pemerintah akibat pandemi COVID-19. Perubahan perilaku konsumen ini mendorong adanya peningkatan kebutuhan digital service. Terutama yang memberi solusi dan kemudahan.

Di Samarinda, Manager Consumer Service Telkom Samarinda Rusdianawati mengatakan dalam 5 bulan terakhir peningkatan pelanggan rumah tangga capai 135 persen. Dengan jumlah permintaan berlangganan yang terbilang dinamis. "Itu (135 persen) yang bisa kita layani sementara," terangnya saat ditemui di kafe Satu Kata, Jalan Basuki Rahmat, Selasa (15/9).

Diakui olehnya, saat pandemi justru peningkatan permintaan langganan lebih tinggi. Semua kebutuhan yang awalnya bisa dipenuhi secara mobile, beralih ke internet.

Namun pergerakan mereka untuk melayani masyarakat juga terbatas. Menjaga physical distancing dilakukan di lingkungan Telkom. "Kalau kita ikuti semua permintaan, seperti teknisi dan lainnya, bisa jadi tim kita yang collapse. Makanya kami coba kontrol sumberdaya kami agar tidak menjadi korban pandemi," jelasnya.

Kelengkapan alat pelindung diri juga diberikan kepada teknisi Telkom. Keterbatasan alat produksi untuk sebarannya juga dialami. Dijelaskan lagi, tidak semua wilayah di Samarinda tercukupi peralatan untuk mencukupi kebutuhan jaringan. Permasalahannya adalah infrastruktur, yang tidak memadai untuk menjangkau wilayah-wilayah tertentu.

"Ada hitungan investasi. Begitu COVID-19 semua daerah meminta tapi kita coba untuk percepatan pemenuhan," lanjutnya. Per harinya permintaan berlangganan juga terasa dinamis. Rata-rata permintaan bisa sampai 250 order. Kembali hal itu tergantung pada kondisi wilayah.

"Jika daerah terkonfirmasi merah, hitam, sesuai dengan informasi dan keamanan dari instansi terkait, yah tentu kita tidak bisa memaksakan," ucapnya.

Kendala lainnya yang dialami adalah keluhan jaringan. Kemudian kendala pasang baru. "Di Telkom ini yang paling banyak keluhan pelayanannya yang lambat. Terus ada yang bilang gangguannya yang lambat. Tapi dari 150.000 pelanggan tersebar di Samarinda, yang mengeluh cuma 1 sampai 2 persen saja," bebernya.

Dia menegaskan teknologi Telkom terus bertransformasi dengan mempercepat digitalisasi. Pemerataan kebutuhan jaringan terus menjadi hal yang difokuskan oleh mereka. "Seperti area-area banjir yang di Sempaja. Ketika banjir, alat kita juga terpengaruh karena itu," sambungnya.

Dia menyampaikan, pemenuhan kecepatan jaringan internet tergantung pada habit masyarakat. Pihaknya pun tak menutup mata jika ada keluhan-keluhan dari masyarakat. "Interaksi juga bisa dilakukan melalui virtual, kita melindungi masyarakat juga melindungi tim kita. Makanya kita menggunakan virtual," pungkasnya. (nad/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait