Kabul, nomorsatukaltim.com - Tim penyelamat terus mencari para korban di antara lumpur dan puing setelah banjir singkat melanda Afghanistan pekan ini hingga menewaskan sekitar 160 orang.
Banjir itu merusak dan menghanyutkan banyak rumah di penjuru negeri. “Sebanyak 13 provinsi, sebagian besar di utara telah terpengaruh banjir,” ungkap pernyataan Kementerian Manajemen Bencana.
“Di Parwan, utara Kabul, sebanyak 116 orang tewas dan lebih dari 120 orang terluka. Dengan 15 orang masih hilang,” papar para pejabat lokal dan nasional.
“Tim penyelamat masih di wilayah itu dan mencari korban hilang,” kata Wahida Shahkar, juru bicara gubernur Parwan. Banjir menerjang Parwan pada Rabu (26/8) lalu menghanyutkan sejumlah rumah dan gedung.
“Warga di wilayah yang paling parah terkena dampak. Sebagian besar petani dan pekerja informal yang sudah mengalami masalah keuangan dan kepolisian meminta donasi darah untuk banyak korban terluka,” ungkap juru bicara kepolisian lokal Salim Noori.
Kementerian Pertahanan menyatakan, pasukan keamanan membantu upaya pemulihan dan membagikan bantuan. Pasukan juga menghadapi meningkatnya kekerasan dari Taliban saat perundingan damai di Doha tertunda. (sin/qn)