Komisi VIII DPR RI Setujui Alih Fungsi Asrama Haji Balikpapan Jadi RS Darurat

Kamis 27-08-2020,08:09 WIB
Reporter : Devi Alamsyah
Editor : Devi Alamsyah

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, ketika meninjau Asrama Haji Balikpapan, membolehkan jika fasilitas tersebut beralih fungsi menjadi rumah sakit darurat. Sementara waktu. Khusus menangani pasien COVID-19. Saat ini, Asrama Haji sudah digunakan sebagai tempat isolasi mandiri.

"Bisa saja, tapi harus berkoordinasi dengan dinas kesehatan karena ini menyangkut fasilitas dan tenaga medis," katanya, Rabu (26/8) kemarin.

Legislator Golkar Dapil Jabar II itu, mengharapkan fasilitas pendukung berupa ventilator, APD dan sejenisnya diperhatikan. Sehingga Pemkot Balikpapan bisa bekerja maksimal dalam menangani pasien dengan gejala berat. "Supaya pasien yang punya penyakit penyerta juga bisa merasa lebih baik (penanganannya, Red.)".

Sementara itu, Sekretaris Diskes Balikpapan Alwiati yang mendampingi rombongan Komisi VIII DPR RI, menyebut tim gugus tugas menggunakan 130 tempat tidur di Asrama Haji. Dijadikan tempat isolasi mandiri pasien positif, dengan gejala ringan. "Kita masih menggunakan 37 kamar," ujar Alwiati.

Kamar-kamar itu ditempati 49 pasien positif. "Tadi malam ada masuk lagi satu orang".

Sedangkan jumlah pasien yang sudah selesai isolasi mandiri di Asrama Haji, kata dia, berjumlah 33 orang. Saat ini, tersisa 17 orang. "Memang saat ini cenderung yang dirawat adalah tenaga kesehatan di RS Kanujoso".

Setiap satu pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan keluar dari isolasi mandirinya, maka tim gugus tugas melakukan disinfektasi ruang kamar. Setelah dibersihkan, baru bisa dimanfaatkan pasien baru lagi.

Saat ditanya berapa jumlah pasien yang antre, Alwiati menyebut sedang mendata pasiennya. Sebab tim gugus tugas cukup selektif memilih siapa saja yang boleh menggunakan fasilitas Asrama Haji. "Yang boleh masuk hanya yang benar-benar gejala OTG atau dengan gejala ringan, yang tidak bisa isolasi mandiri di rumahnya".

Selama diisolasi, para pasien juga melakukan aktivitas fisik seperti senam untuk meningkatkan imun tubuh. Mereka juga mengukur sendiri tekanan darah, termasuk mengukur kondisi paru-parunya. Begitu juga dengan kebersihan kamar dilakukan masing-masing pasien.

Ia menampik jika tim gugus tugas memprioritaskan isolasi mandiri untuk tenaga medis saja. Ini karena kebetulan saja, karena terlalu banyak tenaga medis yang colaps.

Menurutnya, jika para tenaga medis itu melakukan isolasi mandiri di rumah, maka dikhawatirkan mereka merasa betah. Kemudian meminta waktu lebih untuk istirahat. Sedangkan kondisi rumah sakit saat ini, sedang sangat membutuhkan peran aktif mereka.

"Injury time-nya. Terlalu lama mereka tidak bekerja. Sementara kita butuh, rumah sakit butuh. Mereka harus bekerja. Ini yang paling berat memang," urainya.

Kedatangan Komisi VIII DPR RI ke Balikpapan sejatinya untuk meninjau pelayanan UPT Asrama Haji Balikpapan. Ace Hasan Syadzily menyebut, pihaknya merasa perlu berkunjung untuk melihat langsung sejauh apa revitasasi fasilitas embarkasi itu. Apakah sudah sesuai dengan program Kementerian Agama? Yang sejak awal ingin agar fasilitas embarkasi sesuai standar yang telah ditentukan. Minimal sekelas hotel bintang tiga.

"Semua gedung atau asrama haji diberikan (anggaran) melalui sumber-sumber APBN. Kami ingin memastikan apakah dipergunakan secara maksimal," ujarnya, kemarin.

Melalui kunker itu, Komisi VIII juga ingin mendengar penjelasan mengenai proses pemeliharaan aset daerah tersebut. Sebab dari penuturan Plt Kepala UPT Embarkasi Asrama Haji Batakan Balikpapan, Mukhtar menyebut, jika saat ini beberapa gedung sudah berumur lebih dari 25 tahun. Sehingga sekitar 80 persen bangunannya perlu perbaikan dan biaya perawatan.

Tags :
Kategori :

Terkait