Kuwait City, nomorsatukaltim.com - Kuwait tidak akan memiliki cukup dana untuk membayar gaji pegawai negeri sipil (PNS) setelah November 2020.
Pengakuan itu diungkapkan Menteri Keuangan Kuwait Barak Al-Sheetan saat memperingatkan parlemen tentang kondisi keuangan.
Menurut Bloomberg, Al-Sheetan mengonfirmasi bahwa pemerintah menarik Dana Cadangan Umum sebesar 1,7 miliar dinar per bulan.
Al-Sheetan menambahkan, “Likuiditas akan segera menipis jika harga minyak tidak membaik dan jika Kuwait tidak bisa meminjam dari pasar lokal dan internasional.”
Ia menjelaskan, defisit anggaran Kuwait meningkat hingga 69 persen menjadi 5,64 miliar dinar pada tahun fiskal lalu. Pemerintah memperkirakan defisit akan menjadi lebih dari 14 miliar dinar dalam tahun fiskal sekarang yang berakhiri pada 31 Maret.
Al-Sheetan menyatakan, gaji dan subsidi mencakup 76 persen dari seluruh belanja. “Dalam jangka menengah hingga panjang, ketidakadaan pinjaman, langkah pengetatan akan diterapkan pada belanja publik,” ujarnya.
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan keuangan pemerintah perlu tumbuh pada level yang cepat saat posisi likuiditas melemah.
“Al-Sheetan harus melepas posisinya daripada mengancam warga dengan gaji mereka,” kata Anggota Parlemen Kuwait Riyadh Al-Adsani yang menyebut menteri keuangan merilis dokumen yang tidak masuk akal untuk mengatasi krisis itu.
Ekonomi Kuwait sudah negatif akibat wabah virus corona dan turunnya harga minyak. Apalagi OPEC berencana mengurangi produksi minyak. (sin/qn)