PHM Bangun Kemandirian Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana

Senin 17-08-2020,14:17 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

PHM laksanakan Program Pelatihan Penyelamatan di air untuk anggota Balakarcana dengan BASARNAS Balikpapan. Kegiatan dilaksanakan sebelum pandemi COVID-19 melanda Indonesia.

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Fatmawati, seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Samboja, tak pernah menyangka dalam situasi pandemi bisa mendapatkan pesanan menjahit 1.000 masker kain.

Pesanan itu pun bisa dikerjakan dalam waktu singkat bersama lima orang temannya. sesama anggota Kelompok Jahit PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Kusuma Dewi, yang merupakan mitra binaan PT. Pertamina Hulu Mahakam (PHM).

Masker yang mereka buat merupakan pesanan PHM, sebagai salah satu bantuan penanggulangan pandemi COVID-19 untuk Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang kemudian dibagikan kepada masyarakat.

“Saya bangga bisa membantu orang lain agar tetap sehat, apalagi saat bertemu warga yang memakai produk buatan kami,” kata Fatmawati. Dalam satu hari, Kelompok Jahit Kusuma Dewi mampu menyelesaikan 15 lusin (180 buah) masker kain.

Pola pengadaan masker kain dan pendistribusian serupa juga diterapkan oleh PHM di Kecamatan Anggana dan Muara Jawa, semua dengan melibatkan kelompok jahit setempat.

PHM melibatkan mitra binaan kelompok jahit setempat di Kecamatan tempat pendistribusian bantuan diserahkan

Sejak awal pandemi, PHM telah bergerak bersama pemangku kepentingan terkait di lima kecamatan yang berada di sekitar Wilayah Kerja Mahakam.

“PHM berusaha berkontribusi dalam 3 fokus utama, yaitu, pembentukan sumber daya terorganisir, pemberdayaan masyarakat, dan tanggap darurat masyarakat,” kata Sunaryanto, Pjs General Manager PHM.

Selain itu, Implementasi prinsip tanggap bencana tidak lepas dari Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Plan) yang ada di perusahaan. Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor hulu minyak dan gas bumi, PHM tidak hanya mempersiapkan sistem, peralatan dan sumber daya manusia saat situasi normal, namun juga siap saat terjadi kondisi darurat.

“Nilai itu yang ingin kami tularkan ke masyarakat,” ujar Sunaryanto.

Maka, inisiatif PHM untuk membangun masyarakat siaga melalui pembentukan sumber daya terorganisir, menjadi misi perusahaan. Membantu pembentukan Barisan Sukarelawan Kebakaran dan Bencana (Balakarcana) di sejumlah desa, adalah upaya PHM guna membangun kemampuan masyarakat di tingkat desa untuk tanggap terhadap bencana.

Kelompok - kelompok ini diberikan pelatihan pemadaman api, penyelamatan di air (water rescue), serta pertolongan pertama (first aid).

Hasilnya, anggota kelompok binaan PHM telah berperan aktif membantu petugas Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di kecamatan Muara Jawa dan Samboja dalam memadamkan kebakaran termasuk kebakaran hutan.

Dalam aspek pemberdayaan masyarakat saat situasi darurat, strategi PHM adalah menggandeng mitra dari kecamatan setempat untuk membantu menyalurkan bantuan serta memaksimalkan penggunaan bahan baku lokal.

Karena pandemi COVID-19 ini juga berdampak pada perekonomian masyarakat, maka PHM juga berusaha menggunakan sumber daya lokal untuk mendukung upaya perusahaan. Misalnya dalam pembuatan tangki-tangki air untuk cuci tangan yang dibagikan ke kecamatan, PHM memanfaatkan bengkel las setempat.

“Tujuannya, membantu perekonomian masyarakat agar tetap berputar,” jelas Sunaryanto.

Tags :
Kategori :

Terkait