Anggarkan SOA Barang

Kamis 13-08-2020,11:47 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Tanjung Selor, Disway – Selama ini, tak dipungkiri warga perbatasan cukup ketergantungan terhadap pemenuhan kebutuhan pokok dari negara tetangga, Malaysia.

Apalagi, akses dari wilayah perbatasan yang masih sulit.

Misal, Krayan, Nunukan, atau di wilayah Apau Kayan, Malinau.

“Jadi, adanya anekdot yang mengatakan Garuda di dadaku dan Malaysia di perutku, itu benar adanya. Terutama ini menyangkut stok dan konsumsi masyarakat perbatasan,” ujar Kepala Bappeda-Litbang Kaltara, Risdianto ketika menjadi narasumber di Respons Kaltara, Rabu (12/8).

Namun demikian, kata Risdianto, sejak terbentuknya Kaltara sudah lebih 962 kilometer jalan telah tersambung, dari total 1.308 kilometer panjang garis perbatasan Indonesia - Malaysia. Baik akses jalan paralel maupun jalan pendekat.

Bahkan, lewat Sosial-Ekonomi Malaysia - Indonesia (Sosek Malindo), saat ini, pemerintah terus membangun komunikasi yang efektif, terkait bagaimana pemenuhan transaksi ekonomi yang dilakukan. Meliputi pemenuhan kebutuhan di wilayah perbatasan.

Selain melalui kerja sama dengan Malaysia, Kepala Disperindagkop-UKM Kaltara, Hartono mengaku untuk mengurangi disparitas harga di perbatasan, salah satu yang dilakukan dengan memberikan subsidi ongkos angkut (SOA) barang ke wilayah perbatasan.

"Memang kerja sama membuahkan hasil. Dan, kerja sama yang dilakukan berjalan dengan baik. Selain Sosek Malindo, SOA barang juga berpengaruh dalam perekonomian di wilayah perbatasan," ujarnya.

Tags :
Kategori :

Terkait