Fisik dan Mental Pemain Jadi Sorotan

Jumat 16-08-2019,09:27 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Satia Bagdja. (Andi Muhammad Hafidz/diswaykaltim.com) Balikpapan, DiswayKaltim.com – Pelatih Persiba Balikpapan Satia Bagdja menyesalkan timnya gagal meraih tiga poin setelah ditahan imbang Mitra Kukar FC 1-1. Padahal, hingga turun minum babak pertama anak asuhnya unggul 1-0. Menurutnya, gol Naga Mekes yang dicetak Syahroni menit ke 70 adalah murni kesalahan para pemainnya yang tidak displin menjaga pemain lawan. Khususnya, terhadap Atep yang merupakan kreator di lini tengah Mitra Kukar. Mantan pemain Persib itu mampu melepaskan diri dari kawalan Dani Pratama yang kemudian memberi umpan crossing kepada Syahroni dan tanpa terkawal, kemudian sontekan mantan pemain Barito Putra itu menaklukkan kiper Persiba. “Sebelum masuk (lapangan) saya bilang gantiin peran Stevanus (Bungaran) yang selalu kawal Atep kemana aja (babak pertama). Saya suruh orang baru (Dani Pranata), karena tenaga kuat, masih muda,” ujar Satia Bagdja. “Sedikit hilang konsentrasi, Atep yang crossing ke tengah kotak penalti, jadi awalnya dari crossing dari sisi kiri, baru terjadilah gol itu. Harusnya itu tidak terjadi kalau disiplin. Mestinya dia ikuti terus kemana Atep, pressing tapi ini lepas,” sesalnya. Satia mengungkapkan, di babak pertama Atep tak bebas bergerak karena terus di pressing Stevanus Bungaran. Sehingga Mitra Kukar nyaris tak punya peluang, karena lini tengah sukses dimatikan. “Jadi itu awalnya itu dari crossing dari Atep, ini yang bahaya. Saya memang menarik Stevanus karena dia tenaganya gak cukup, saya masukkan Dani, saya minta dia terus awasi Atep, tapi lepas, satu momen bisa hasilkan gol,” ujarnya. Dia mengakui, babak kedua permainan anak asuhnya menurun drastis, akibat stamina terkuras. Para pemainnya tidak pandai untuk mengatur stamina agar bisa bermain 90 menit. Kesempatan itu yang dimanfaatkan tim tamu. “Kita boros nih main , kita bikin gol pertama, tapi sesudah itu lempar-lempar bola. Mestinya kita mainkan kaki ke kaki, lebih efisiensi (stamina). Semuanya lempar ke depan. Padahal kita sudah unggul, pemain buru-buru,” ujarnya. Selain itu, Satia Bagdja juga menyoroti mental pemainnya dalam laga itu, karena tidak tenang setelah unggul. Pasalnya, setelah tak pernah menang dalam empat laga sebelumnya. Para pemain kemudian ketakutan kemasukkan gol. “Sebenarnya mereka mampu untuk main tenang, tapi kan secara psikologis karena sudah unggul, mereka takut kebobolan, jadi bola dilempar, jadi makin dia lempar makin cepat kembali, itu yang tidak cerdik kita bermain,” ujarnya. (k/ajtr/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait