Sangatta, nomorsatukaltim.com - Permasalahan sampah di Kota Sangatta kian pelik. Di masa pandemi jumlah sampah terus meningkat. Tumpukan sampah pun mulai terlihat di tempat pembuangan sampah terpadu (TPST). Hal itu dikarenakan kurangnya armada pengangkut sampah.
Bagaimana tidak, Kota Sangatta yang terdiri dari dua kecamatan. Yakni Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. Yang hanya memiliki dua unit armada pengangkut sampah. Tentu dari jumlah yang ada, maka sampah di TPST takkan mampu diangkut hingga ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Hal itu dibenarkan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim Sugiyono. Ia menyebut penumpukan sampah terjadi karena kurangnya armada pengangkut sampah dari TPST ke TPA.
"Saat ini kita hanya memiliki dua unit armada saja. Itupun kondisinya tak begitu baik, kita masih kekurangan empat unit lagi agar maksimal," ujarnya, Selasa (4/8) di Ruang Arau Kantor Bupati.
Pemberlakuan jam buang sampah pun menurutnya tak menjamin akan dapat mengurangi gunungan sampah di TPST. "Kalau kita berlakukan jam buang sampah sesuai undang-undang itupun tak akan bisa. Karena armada pengangkutnya saja masih kurang, otomatis sampah akan tetap menumpuk di TPST sebelum ke TPA," pungkasnya.
Selain kurangnya kendaraan pengangkut, juga ada persoalan lainnya. Yakni penuhnya lokasi TPA di Kawasan Batota Jalan Sangatta-Bengalon. "Kita kembali menagih janji PT KPC yang akan menyediakan lahan untuk lokasi TPA baru agar sampah-sampah tak menggunung di sana," tambahnya.
Ia pun meminta PT KPC agar tidak hanya menyediakan lahan saja. Melainkan dengan fasilitas lainnya, seperti pos pemantauan di lokasi TPA.
Senada, Plt Bupati Kutim Kasmidi Bulang pun menegaskan Pemkab Kutim menagih kembali janji pihak ketiga yang ingin menyerahkan lokasi eks tambangnya untuk dialokasikan sebagai lahan TPA baru.
"Kita menagih janji pihak ketiga. Kan katanya KPC mau memberikan lokasi eks tambangnya untuk lokasi TPA baru. Dan ini akan kita rapatkan kembali pada 19 Agustus mendatang, kita tunggu bagaimana solusi akhirnya," tukasnya.
Per harinya produksi sampah di Kota Sangatta mencapai 186 kubik atau setara 70 ton perhari. Jadwal pengangkutan sampah nantinya akan diberlakukan di jam 06.00 dan 18.00 wita. "Pengangkutan dua kali sehari di jam yang sudah diatur itu. Saat ini memang sulit karena armada yang kurang, tapi kita akan dapat bantuan satu unit semoga bisa membantu," tutupnya. (fs/eny)