Diakhir, Sofyan mengaku, partai politik mulai bersikap dewasa. Mahar politik tak lagi menjadi hal utama yang diperdebatkan. Sekarang, parpol mengemasnya berbeda. Mengedepankan biaya politik. Untuk menggerakkan mesin partai. Yang tentu butuh biaya tak sedikit. "Kan tidak mungkin ada kader partai yang ingin sosialisasi terus tidak ada uang bensinya," paparnya.
Partai pun menyadari kondisi kiwari ini. Tak ada 'cuan' lebih yang bisa diperoleh kepala daerah. Ada segelintir yang tetap berani melanggengkan praktik korupsi. Namun berakhir di balik jeruji. "Sekarang siapa yang berani, kalau tidak ingin berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," tutup dia. (rsy/wal/eny/dah)
BACA JUGA