Pemain Atalanta saat memberi penghormatan pada fansnya sebelum libur pandemi. (Mirror)
JIKA klasemen Serie A didasarkan pada hasil pertandingan pasca libur pandemi. Hasilnya akan sangat berbeda dari yang tersaji di papan klasemen sementara saat ini. Bukan Juventus, tapi Atalanta yang kini sedang menikmati dinginnya pucuk klasemen.
Performa Duvan Zapata memang yang paling stabil usai kembali dari 3 bulan libur kompetisi. Dari 33 poin yang bisa mereka dapatkan di 11 laga. Atalanta meraih 27 poin. Alias hanya kehilangan 6 poin buntut 3 kali imbang atas Juventus, Verona, dan AC Milan di laga teranyar.
Sisanya Atalanta selalu mengakhiri laga dengan kemenangan. Cerita berbeda dilalui Juventus. Walau Ronaldo dkk hanya tinggal menunggu waktu untuk memastikan scudetto kesembilan secara beruntun. Dimana mereka hanya diwajibkan memenangkan 1 dari 3 laga sisa. Performa Si Nyonya Tua di 9 laga usai libur pandemi tidak begitu meyakinkan. Juve kehilangan 7 poin dari 1 kali kalah dan 2 kali imbang.
AS Roma yang di klasemen sebenarnya berada di peringkat kelima. Justru menempati peringkat ketiga di klasemen pasca pandemi. Rerata poinnya sama dengan Juventus, 2,2. Tapi Juve unggul jumlah laga yang lebih sedikit.
Duo Milan menempati peringkat keempat dan kelima. Dengan rerata poin yang sama. Dan yang paling mengejutkan adalah Lazio. Tim penghuni peringkat kedua sebelum diliburkan. Tim yang diharapkan bisa menjegal Juventus. Malah hanya meraih 10 poin dari 9 laga teranyar. Immobile dkk kehilangan 17 poin. Duh, parah banget ini mah.
Sementara 3 tim terbawah. Tidak ada yang berbeda. Lemahnya sama. Susunan peringkatnya pun tidak berbeda. Lecce, Brescia, dan SPAL seperti memiliki dunianya sendiri. Jurang kualiras dengan konstentan Serie A lain sangat dalam. Bagaimana tidak, mereka mendapat rerata poin minus loh. Tapi sekali lagi, ini hanya klasemen tidak resmi. Jangan baper ya, Kak. (*/ava)