KPU Kenalkan Aplikasi Sidalih 4.0

Rabu 22-07-2020,17:26 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

Noor Thoha saat memberi arahan mengenai cara memasukkan data coklit, kepada PPS dan PPK. (Ryan/Nomorsatukaltim)

Balikpapan, nomorsatu.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balikpapan menggelar Bimbingan Teknis Pemuktahiran Data Pemilih dan Pengenalan Aplikasi Sidalih 4.0, di Ballroom Hotel Tjokro Balikpapan, selama dua hari, mulai Rabu (22/7) hingga Kamis (23/7) hari ini.

Ketua KPU Balikpapan Noor Thoha mengatakan kegiatan ini tindaklanjut dari proses pencocokan dan penelitian (coklit), yang dilakukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP), dari rumah ke rumah. "Kemudian hasilnya diinput di tingkat PPS. Mana yang sudah betul, mana yang eprubahan atau ada data baru," ujarnya.

Proses input data dilakukan melalui aplikasi Sidalih. Yakni aplikasi khusus data pemilih, yang nantinya menjadi bahan KPU dalam menyusun daftar pemilih Pilkada. "Aplikasi ini sudah lama. Tapi ada perubahan perbaikan. Ini update terbaru," ungkapnya.

Menurut Thoha, dulunya aplikasi ini masih belum sempurna. Ia mencontohkan kendala yang sering terjadi saat proses upload data pemilih. Misalnya petugas PPS sudah memasukkan 100 data, namun yang berhasil diupload hanya 10 sampai 20 data. Sedangkan jika mengulang proses upload, maka ada kemungkinan data yang sudah lebih dulu masuk menjadi ganda. "Nah itu salahsatu kelemahan Sidalih yabg terdahulu.

Ia berharap agar program aplikasi Sidalih 4.0 bisa mengurangi kendala seperti double data tadi.

Selain itu, KPU juga memfasilitasi 40 unit laptop baru bagi para PPS dan PPK. Sebab apra petugas itu bekerja by system. Terutama mengandalkan teknologi, sehingga perlu alat penunjang agar kinerja petugas dapat maksimal. "Jadi kita sudah siapkan di tingkat PPS dan PPK itu ada laptop lengkap dengan printernya," urainya.

Thoha menyebut jika pengadaan laptop itu menggunakan anggaran KPU, sehingga nantinya menjadi inventaris KPU. Jadi setelah selesai nanti laptop dan printer itu dikembalikan ke KPU dan dirawat oleh KPU. "Kalau sebelumnya kita difasilitasi pemkot. Ketika selesai barang itu seperti jadi milik kelurahan atau kecamatan. Jadi pas kita mau pakai lagi, bingung barangnya nggak ada. Kalau ada, biasanya sudah rusak," katanya.

Thoha meyakinkan aplikasi Sidalih 4.0 sudah melalui tahap uji coba ditingkat nasional. Bahkan untuk bimtek kali ini, pihaknya mendatangkan seorang ahli dari KPU Provinsi Kaltim. Namanya Wawan, ahli dibidang pencocokan data melalui teknologi Sidalih.

Sekarang Wawan ditempatkan di Balikpapan. Sebelumnya Ia tidak hanya mengurusi pendataan di Kaltim, tapi juga se-Indonesia bagian Timur. "Maka kami yakin data kita Insyallah bagus," imbuhnya. (ryn)

Tags :
Kategori :

Terkait