Rahmad Calon Tunggal

Rabu 22-07-2020,08:00 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Bagaimana jika Rahmad memilih ikut pada keputusan partainya dan PDIP?. Yakni memilih berpasangan dengan Thohari Aziz. "Kita tidak bisa berandai-andai. Kita belum tahu keputusan Pak Rahmad. Dan apa hasil diskusi Pak Sabar dengan Pak Rahmad di Balikpapan. Jadi, kita lihat nanti," pungkasnya.

Jika benar itu terjadi, Gerindra memberikan tiket ke Rahmad, berarti saat ini telah ada 6 partai yang mendukung Rahmad. Yaitu Golkar, PDIP, PKS, Demokrat, Hanura dan terakhir Gerindra. Dengan total kursi 37 kursi parlemen. Atau tersisa 8 kursi lagi. Padahal syarat pengusungan bakal calon minimal 9 kursi. Artinya bisa dimungkinkan hanya akan ada satu bakal calon. Melawan kotak kosong.  

SABARUDDIN BELUM MAU TERBUKA

Ketika dikonfirmasi, Sabaruddin belum mau menyampaikan secara gamblang terkait rekomendasi tersebut. "Saya posisi di luar kota ini. Insya Allah hari Rabu kami umumkan. Di hari itu, kita akan terang sikap politiknya Gerindra. Arahnya akan kemana. Keputusan DPP sudah (keluar), tapi masih ter-keep," katanya, Senin (20/7).

Disinggung soal apakah benar ada rekomendasi dirinya bersama Rahmad, Sabaruddin belum mau membenarkan. Dia menjawab diplomatis. Rencananya, Rabu hari ini ia mau membeber keputusan DPP itu.

"Yang jelas keputusan DPP itu sudah final. Arahnya ke sana. Rabu akan kita sampaikan. Yang menyampaikan secara struktural partai, dalam hal ini ketua DPC (Muhammad Taqwa)," katanya.

Disinggung soal sikap Gerindra yang berbeda dengan Golkar dan PDIP, dalam hal pasangan RM, menurutnya hal itu bukanlah masalah. Setiap partai punya kebijakan masing-masing. Punya hak bersikap dan tak bisa saling mengintervensi. Sebagai petugas partai, kata dia, hanyalah melakukan arahan partai.

Soal Dukungan Gerindra ke RM, Taqwa: Kita Belum Tahu Juga

"Kami tidak memikirkan partai lain. Kami hanya memikirkan partai kami. Soal itu (pasangan Rahmad-Thohari), hak prerogatif masing-masing partai. Tidak bisa mengintervensi partai kami. Ketika partai mendelegasikan kami maju, ya kami maju," katanya tegas.

Ketika dihubungi itu, Sabaruddin berada di Jakarta. Di kantor DPP Gerindra di bilangan Jalan Harsono, Ragunan. Namun, ia juga menghindar ketika ditanya apakah kehadirannya di Jakarta terkait SK tersebut. "Enggak. Tidak begitu. Kita diundang DPP, sebagai pengurus partai dari daerah, ya kami hadir," pungkasnya.

SATU CALON, PILKADA TETAP JALAN

Berkaitan dengan itu, Ketua KPU Balikpapan Noor Thoha menjelaskan, jika Pilkada akan tetap digelar kendati hanya satu calon tunggal. Namun, kata dia, dalam istilah kepemiluan, tak ada istilah kotak kosong. Melainkan calon tunggal.  Hanya istilahnya saja yang berbeda.

"Itu dalam PKPU No.14 Tahun 2015 dan PKPU No.13 Tahun 2018. Mengatur tentang calon tunggal," katanya.

Menurutnya, ada tiga hal yang mengakibatkan hanya ada satu calon di pilkada. Pertama, tidak ada yang mendaftar selama masa pendaftaran calon dibuka. Kemudian, berikutnya, yang mendaftar sebagai calon ada dua atau lebih dari satu, tapi dalam verifikasi administrasi, tes kesehatan, tidak lolos sebagai calon oleh KPU. Ada lagi, calonnya ada dua, tapi calon yang satunya didiskualifikasi.

Bila melihat banyaknya partai yang mendukung Rahmad, itu bisa jadi masuk ke poin pertama. Yaitu tak ada yang mendaftar. Karena tak mencapai syarat dukungan 9 kursi di DPRD Balikpapan.

Meski hanya ada satu calon yang mendaftar nanti. Alias calon tunggal. Tahapan pilkada tetap berjalan seperti biasanya. Kampanye tetap ada. Seperti biasanya. Yang berbeda, ketika debat. "Kalau calon tunggal, itu debatnya sama panelis," tambahnya.

Tags :
Kategori :

Terkait