Bankaltimtara

DPRD Paser Sebut Pentingnya Pendidikan Keagamaan untuk Pembangunan Sosial

DPRD Paser Sebut Pentingnya Pendidikan Keagamaan untuk Pembangunan Sosial

Anggota DPRD Paser, Zulfikar Yusliskatin (kanan) saat menghadiri audiensi dengan Unisma bersama pemerintah daerah.-DPRD paser-

PASER, NOMORSATUKALTIM - DPRD Paser mendukung program pendidikan pemerintah daerah yang menjajaki kerjasama dengan Universitas Islam Malang (Uinsma).

Kerjasama dengan Unisma ini memberikan kesempatan kepada putra-putri daerah, untuk bisa menempuh pendidikan keagamaan dengan biaya yang dibantu oleh pemerintah daerah lewat beasiswa.

Anggota Komisi I DPRD Paser, Zulfikar Yusliskatin menilai program pendidikan keagamaan adalah salah satu indikator penting dalam mewujudkan pembangunan sosial, yang dikemas lewat program 1 desa 1 dai.

"Program pendidikan kegamaan merupakan langkah konkret dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) sekaligus menjawab kebutuhan riil masyarakat, karena kehadiran da'i bisa membina dan membimbing secara langsung," kata Zulfikar, Selasa 16 September 2025.

Menurutnya substansi dari program tersebut tak hanya soal pendidikan, namun terdapat misi besar sebagai langkah strategis membangun peradaban yang dimulai dari tingkat desa.

Zulfikar menginginkan da'i yang ada di desa tak hanya fasih dalam ilmu agama, tetapi juga mampu menjadi sosok yang menginspirasi dan mendorong perubahan positif di tengah masyarakat.

Program ini dianggap juga sejalan dengan visi Paser TUNTAS (Tangguh, Unggul, Transformatif, Adil, dan Sejahtera), khsusnya dalam aspek religiusitas dan pembangunan sosial berbasis nilai-nilai keislaman.

"Program ini sangat penting dalam jangka panjang. Tidak cukup hanya membangun infrastruktur fisik, kita juga perlu membangun infrastruktur sosial dan spiritual," ujar Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Meski begitu, Zulfikar tak menampik bahwa keberhasilan program ini juga tak lepas dari adanya dukungan dari sejumlah pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, terutama partisipasi dari masyarakat.

"Sinergi harus terus dijaga dan diperluas. Kami siap mengawal dari sisi anggaran maupun regulasi, agar program ini benar-benar membawa manfaat nyata, tidak hanya jangka pendek, tapi juga jangka panjang," tuturnya.

Dia menambahkan, bagi penerima beasiswa nantinya akan menempuh pendidikan di Unisma yang terfokus pada penguatan ilmu keislaman, kepemimpinan, dan strategi pemberdayaan masyarakat.

Pemerintah daerah telah berkomitmen menyiapkan beasiswa penuh bagi calon mahasiswa.

Sementara pihak Unisma juga memberikan beasiswa tambahan serta dukungan akademik dalam bentuk kurikulum yang dirancang khusus untuk melahirkan dai-dai muda yang profesional, moderat, dan adaptif terhadap tantangan zaman.

"Setelah lulus, mereka akan kembali ke desa masing-masing untuk menjalankan misi dakwah, pendidikan, dan pengembangan sosial keagamaan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: