Waspada, Identitas Kependudukan Digital Jadi Modus Penipuan
Kepala Disdukcapil Berau, David Pamuji-Rizal/Nomorsatukaltim-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Penipuan dengan berbagai modus terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi.
Salah satu modus yang kini marak terjadi adalah penipuan berkedok Identitas Kependudukan Digital (IKD), sebuah layanan digital resmi yang diluncurkan pemerintah untuk menggantikan penggunaan KTP fisik.
Penipu seringkali memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat pada layanan IKD untuk menjalankan aksinya. Aksi penipuan berkedok aktivasi IKD ini mulai menyasar warga dengan cara yang makin meyakinkan.
Menyikapi hal itu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Berau mengimbau masyarakat agar tidak mudah tertipu.
Kepala Disdukcapil Berau, David Pamuji mengatakan, meskipun belum ada laporan resmi dari warga Berau, pihaknya telah menerima sejumlah aduan melalui layanan konsultasi online dan call center.
Beberapa warga hampir menjadi korban setelah dihubungi oleh oknum yang mengaku sebagai petugas Disdukcapil dan diminta mengirimkan data pribadi, seperti foto KTP, Kartu Keluarga, hingga data rekening.
“Sempat ada yang hampir tertipu. Pelaku meminta data lengkap dengan alasan untuk aktivasi IKD. Padahal, kami tidak pernah meminta data seperti itu lewat WhatsApp atau telepon pribadi,” kata David, Selasa 15 Juli 2025.
Menurutnya, para pelaku menyamar sebagai petugas resmi dan menyebar pesan lewat aplikasi perpesanan, lengkap dengan logo atau format seolah dari instansi pemerintah. Hal ini tentu membuat banyak orang lengah dan percaya begitu saja.
Yang dikhawatirkan, penipuan ini tak hanya berpotensi mencuri data, tetapi juga bisa berujung pada pencurian uang jika pelaku berhasil mendapatkan informasi rekening korban.
“Kalau sudah sampai minta data rekening, ini bukan lagi sekadar penyalahgunaan identitas, tapi sudah masuk ke ranah kejahatan serius,” tuturnya.
David menegaskan, masyarakat harus lebih cermat dan waspada, terutama di era digital seperti sekarang ini, di mana modus kejahatan siber semakin canggih dan sulit dikenali. “Langkah konfirmasi ke sumber resmi adalah kunci," imbuhnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan.
"Jangan segan melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan. Kami siap menindaklanjuti dan akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian jika ada unsur pidana,” pungkasnya. (ADV/DISKOMINFO BERAU)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
