Bankaltimtara

Perjuangkan Jalan Menuju Perbatasan, Komisi III DPRD Mahulu Datangi Kementerian PUPR

Perjuangkan Jalan Menuju Perbatasan, Komisi III DPRD Mahulu Datangi Kementerian PUPR

Komisi III DPRD Mahulu saat mendatangi Kantor Direktorat Kementerian PUPR untuk membicarakan akses jalan menuju perbatasan.-(Foto/ Istimewa)-

MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Komisi III DPRD Mahakam Ulu (Mahulu) mendatangi Kantor Direktorat Bina Marga Kementerian PUPR, di Jakarta, pada Jumat, 5 Desember 2025. 

Agenda ini sebagai tindak lanjut dari rangkaian diskusi DPRD dengan BBPJN terkait pembangunan ruas jalan strategis Long BagunLong Pahangai-Long Apari

Ketua Komisi III DPRD Mahulu, Hendrikus Keling menegaskan bahwa pihaknya menuntut sejumlah segmen jalan kritis agar segera dimasukkan ke dalam program prioritas tahun 2026.

Salah satunya adalah ruas Gunung Batuan yang selama ini menghambat mobilitas warga akibat kondisinya terlalu ekstrim.

BACA JUGA: Antisipasi Bencana Banjir, BPBD Mahulu Lakukan Upaya Mitigasi Dini

BACA JUGA: DPRD Mahulu Dukung Upaya Penertiban Hewan Peliharaan Berkeliaran

“Kami minta ruas ini diperhatikan secara khusus. Mobilitas masyarakat terganggu karena kondisi kiri-kanan tebing yang sangat terjal,” ujarnya. 

Selain itu, Keling juga menekankan urgensi pembukaan akses baru dari Long Pahangai ke Long Lunuk, karena wilayah tersebut menjadi pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat hulu. 

Upaya ini dianggap penting untuk meningkatkan keselamatan warga yang membutuhkan akses medis cepat.

Wakil Ketua II DPRD Mahulu, Desiderius Dalung Lasah menambahkan, pihaknya juga mengoreksi rencana pusat yang hanya menetapkan pemeliharaan. 

BACA JUGA: DPRD Mahulu Sebut Pemerintah Daerah belum Maksimal Kelola Wisata

BACA JUGA: DPRD Mahulu Gelar Rapat Evaluasi Tahapan Penyusunan Ranperda

Menurutnya, kebutuhan lapangan jelas menunjukkan perlunya pembangunan total, bukan sekadar perawatan tahunan.

“Kami sampaikan bahwa kebutuhan masyarakat jauh lebih mendesak daripada sekadar pemeliharaan. Jalan ini adalah kebutuhan utama masyarakat di Long Pahangai dan Long Apari,” ujar Desi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: