Bankaltimtara

Kasus Kecelakaan di Ruas Jalan Nasional Selama Operasi Zebra Mahakam 2025 Meningkat

Kasus Kecelakaan di Ruas Jalan Nasional Selama Operasi Zebra Mahakam 2025 Meningkat

Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim, Kombes Pol Rifki-Chandra/ Nomorsatukaltim-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Kecelakaan lalu lintas di ruas jalan nasional dan jalan provinsi Kalimantan Timur mengalami peningkatan signifikan selama Operasi Zebra Mahakam, yang digelar dari tanggal 17-30 November 2025.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Direktorat Lalu Lintas Polda Kaltim menunjukkan lonjakan kasus yang kontras dengan penurunan kecelakaan di jalan kabupaten, kota, dan desa.

Angka kecelakaan lalu lintas menurut status jalan, yakni di ruas jalan nasional naik dari 5 kejadian pada 2024 menjadi 7 kejadian pada 2025.

Kenaikan sebanyak 2 kasus ini setara dengan pertumbuhan 40 persen. Sementara itu, peningkatan paling drastis terjadi pada jalan provinsi yang mencatat lonjakan 200 persen, dari 2 kasus menjadi 6 kasus atau bertambah 4 kejadian.

BACA JUGA: Pengendara Motor di Balikpapan Tewas Ditabrak Truk, Mundur Gara-Gara As Roda Patah

"Terkait banyaknya kecelakaan di jalan nasional, ini kita ketahui bahwa kondisi jalan di wilayah Kaltim ini masih belum seperti yang kita harapkan," ungkap Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim, Kombes Pol Rifki, saat konferensi pers hasil Operasi Zebra 2025, Selasa 2 Desember 2025.

Kombes Pol Rifki menjelaskan, bahwa kondisi infrastruktur jalan masih menjadi persoalan. Masih ada beberapa lokasi dan titik yang belum memadai, seperti jalan berlubang yang berdampak terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Selain itu, karakteristik jalan nasional yang lurus dan panjang juga turut berkontribusi terhadap tingginya angka kecelakaan.

"Jalan nasional, kalau kita ketahui, jalannya lurus dan panjang sehingga menyebabkan para pengguna memacu kendaraannya dengan kecepatan maksimal," jelasnya.

BACA JUGA: Selama Operasi Zebra Mahakam 2025, Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Turun 16 Persen

Kecenderungan pengendara untuk memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi dan tidak berhati-hati menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan di ruas jalan tersebut.

Di sisi lain, tren positif terlihat pada jalan kabupaten atau kota yang justru mengalami penurunan tajam. Dari 10 kasus pada 2024, jumlahnya merosot menjadi hanya 3 kasus pada 2025, mencerminkan penurunan sebesar 70 persen atau turun 7 kasus.

Penurunan juga terjadi pada jalan desa atau jalan lokal yang turun dari 2 kasus menjadi 0 kasus, setara dengan penurunan 100 persen.

Rifki menyebutkan beberapa faktor penyebab kecelakaan yang perlu diwaspadai, salah satunya yakni dari manusia atau pengendara itu sendiri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait