Bankaltimtara

DPRD Soroti Kenaikan Stunting di Mahulu, Anggap Pola Penanganan Belum Serius

DPRD Soroti Kenaikan Stunting di Mahulu, Anggap Pola Penanganan Belum Serius

Anggota Komisi II DPRD Mahulu, Kerawing Lawing menyoroti naiknya prevalensi balita stunting di wilayah setempat-(Disway Kaltim/ Iswanto)-

MAHULU, NOMORSATUKALTIM - DPRD Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menyoroti naiknya prevalensi balita stunting di wilayah setempat.

Anggota Komisi II DPRD Mahulu, Kerawing Lawing, AMK menilai peningkatan angka stunting menunjukkan bahwa program yang ada selama ini belum berjalan maksimal. 

Ia menekankan perlunya keterlibatan aktif dari berbagai perangkat daerah, bukan hanya dari sektor kesehatan.

“Terkait penanganan stunting ini memang perlu kerjasama. Jadi sama-sama peduli,” ujar Kerawing Lawing, Kamis (27/11/2025). 

BACA JUGA: Program KB Jadi Instrumen Lawan Stunting, Mahulu Perlu Seriusi Masalah Pernikahan Dini

Selama ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk penanganan stunting di daerah, baik yang bersumber dari anggaran kampung maupun dari APBD. 

Kata Kerawing, anggaran yang dialokasikan setiap tahun tentu sangat disayangkan jika hasilnya justru tidak maksimal, apalagi sampai ada peningkatan kasus. 

Ia juga menekankan perlunya keseriusan pemerintah kampung dalam penanganan stunting. Seperti mengupdate kondisi kesehatan warganya sehingga jika ditemukan indikasi stunting bisa segera dilakukan penanganan. 

“Sebenarnya kalau anggaran yang ada selama ini betul-betul digunakan untuk kepentingan masyarakat, semua persoalan bisa diatasi, termasuk stunting. Menurut saya, ini karena tidak ada keseriusan,” ujar legislator Dapil I ini. 

BACA JUGA: Data Stunting di Mahulu Tidak Sama, Dinkes: Ada Masalah Serius yang Perlu Ditangani

Meski dirinya belum menerima data pasti terkait kenaikan prevalensi stunting di Mahulu. Namun ia menegaskan agar persoalan tersebut jangan dianggap remeh. 

Menurut Politisi Gerindra ini, pola penanganan stunting memang harus betul-betul dilakukan secara serius, termasuk mengetahui penyebab utamanya. 

Entah itu karena kekurangan gizi, atau mungkin ada penyebab lainnya. Sehingga dari situ akan dicarikan solusi yang dikemas dalam bentuk program kegiatan. 

Dengan sinergitas yang baik  dan pola penanganan yang maksimal, ia meyakini bahwa persoalan stunting di Mahulu bisa ditekan, bahkan sampai zero stunting. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: