Ciptakan Lingkungan Belajar Tanpa kekerasan, Ini yang Akan Dilakukan Disdikbud Bontang
Kantor Dinas Pendidikan Bontang.-istimewa-
BONTANG, NOMORSATUKALTIM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang ingin mencoba menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari kekerasan. Mulai dari kekerasan fisik maupun verbal. Seperti bullying.
Kepala Disdikbud Bontang Abdu Safa Muha mengatakan, praktik hukuman fisik di sekolah sudah seharusnya ditinggalkan.
Menurutnya, pola pengajaran konvensional yang mengandalkan kekerasan tidak lagi sejalan dengan semangat pendidikan modern.
BACA JUGA:Pengedar Narkoba Asal PPU Diringkus Polres Bontang di Jalan Poros Muara Badak-Samarinda
“Zaman sekarang bukan waktunya lagi mendidik anak dengan kekerasan. Kita sudah tidak bisa lagi menggunakan pola lama. Pendidikan harus berangkat dari penghormatan kepada peserta didik,” katanya, Senin 20 Oktober 2025.
BACA JUGA:30 Calon Kepala OPD di Bontang Lulus Seleksi Berkas, Lanjut Asesmen di Polda Kaltim
Menurutnya, pendidikan masa kini menuntut guru untuk bertransformasi. Bukan lagi menjadi satu-satunya sumber pengetahuan, melainkan pendamping dan fasilitator dalam proses belajar. Termasuk dalam tumbuh kembang anak.
Konsep pembelajaran mendalam (deep learning), serta kurikulum Merdeka menempatkan guru dan siswa pada posisi sejajar.
Guru berperan sebagai pemantik yang membantu siswa menemukan makna dari setiap pembelajaran.
“Dalam deep learning, guru bukan menggurui, tapi menuntun. Siswa diajak berpikir kritis, kreatif, dan menemukan makna dari apa yang mereka pelajari,” jelasnya.
BACA JUGA:Puluhan PPPK Paruh Waktu di Bontang Malah Bolos Kerja Usai Dilantik
Saat ini masih sering ditemukan kasus kekerasan di dunia pendidikan. Menurutnya, setiap perilaku siswa, sekecil apapun, sebaiknya diselesaikan dengan pendekatan dialog dan kolaborasi dengan orang tua. Bukan dengan kekerasan.
BACA JUGA:Subsidi Pendidikan Dinilai Efektif Jaga Tren Positif IPM Bontang
“Kalau ada anak yang berperilaku kurang baik, cukup beri catatan atau laporan kecil kepada orang tua. Dengan begitu, keluarga bisa ikut membina di rumah,” katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
