Hadiri Musda Golkar Kaltim, Ini Perintah Bahlil yang Harus Segera Dijalankan

"Kita tidak boleh jadi partai menara gading. Golkar harus hidup di tengah masyarakat. Kita harus siapkan kader-kader milenial yang siap bertarung, tidak hanya di DPR, tapi juga di pemerintahan," katanya.

Karena itu ia juga meminta kader Golkar merancang strategi khusus untuk merebut kursi-kursi eksekutif dan legislatif, yang akan menjadi sangat strategis di era IKN.

Menurutnya, Kaltim akan menjadi wilayah dengan bobot politik yang sangat besar, karena menjadi pusat pemerintahan nasional.

Bahlil menegaskan pula bahwa Partai Golkar harus menang di semua level. Baik legislatif maupun eksekutif.

Ia pun menyampaikan bahwa Partai Golkar memiliki tanggung jawab untuk mengawal keberlanjutan pembangunan nasional, terutama dalam konteks transisi pemerintahan pasca 2024.

Menurutnya, stabilitas politik akan sangat ditentukan oleh kekuatan partai politik di daerah, termasuk peranan Golkar Kaltim.

Bahlil meminta agar pasca Musda, struktur organisasi Golkar segera dibenahi hingga ke tingkat akar rumput.

Ia menekankan pentingnya kerja nyata dan evaluasi menyeluruh terhadap pengurus yang tidak aktif.

BACA JUGA:PSU Selesai, KPU Mahulu Resmi Bubarkan Badan Adhoc di Seluruh Kecamatan dan Kampung

"Begitu Pak Rudy terpilih, segera lakukan Musda di tingkat kabupaten, lalu kecamatan, hingga desa. Jangan biarkan pengurus hanya papan nama. Lihat betul siapa yang kerja dan siapa yang tidak," katanya menginstruksikan.

Selain itu, tantangan terbesar ke depan adalah menyentuh pemilih muda.

Berdasarkan proyeksi, pada 2029 mendatang, pemilih berusia 17 hingga 50 tahun akan mendominasi jumlah suara nasional hingga 72 persen.

"Golkar harus masuk ke market anak muda, harus tampil relevan dan tidak hanya mengandalkan struktur lama."

Tak lupa, Ia turut mengapresiasi kinerja Ketua DPD Golkar Kaltim, Rudy Mas’ud, yang kembali terpilih secara aklamasi untuk memimpin partai lima tahun ke depan.

Bahlil berharap, dengan soliditas yang terbangun saat ini, Golkar Kaltim bisa menjadi contoh dalam konsolidasi dan transformasi politik di daerah.

Sumber: