Pemkot Samarinda Tunda Implementasi Bus Skema BTS, Ini Alasan Andi Harun

Ia menambahkan, pengawasan di lapangan juga harus ditingkatkan. Contohnya saja titik kemacetan di Pasar Segiri sampai sekarang belum selesai. 

Andi juga mengusulkan agar konsep BTS tidak melulu bergantung pada operator dari luar daerah. 

BACA JUGA: Dishub Balikpapan Andalkan Bus Bacitra sebagai Solusi Kemacetan, 100 Persen Diterima Masyarakat

BACA JUGA: Bikin Betah! Cerita Penumpang yang Setia Naik Bus Bacitra

Ia membuka peluang kerja sama antara pemerintah kota dengan pengusaha lokal, serta mengembangkan sistem operasi sendiri berbasis teknologi informasi.

“Kalau pakai vendor dari luar, sistem dan armada bukan milik kita. Kalau satu saat keuangan terganggu, dan subsidi tak bisa dilanjutkan, layanan bisa langsung berhenti. Ujung-ujungnya masyarakat kecewa,” ujar Andi.

Ia menambahkan, apabila subsidi yang besar sudah berjalan dan terpaksa dihentikan karena keterbatasan fiskal, maka dana yang sudah dikeluarkan bisa sia-sia. 

"Bayangkan kalau tahun pertama kita sudah keluarkan Rp60 miliar, lalu tahun berikutnya tidak bisa lanjut. Komentar masyarakat pasti negatif,” katanya.

BACA JUGA: Dishub Samarinda Larang Pelajar Tanpa SIM Bawa Motor ke Sekolah, Kata Pengamat …..

BACA JUGA: Naik Bus Sekolah Bayar Pakai Sampah

Oleh karena itu, Pemkot Samarinda bersama Dinas Perhubungan sepakat bahwa tahun 2026 akan difokuskan untuk pembangunan sistem transportasi pendukung terlebih dahulu. 

Apabila infrastruktur dan sistem siap, maka program bus BTS baru akan dijalankan pada tahun 2027.

“Lebih baik kita siapkan sistemnya dulu, agar matang dan tidak memicu masalah baik dari sisi teknis, keuangan, maupun sosial,” tutur Andi Harun.

Ia menambahkan bahwa pendekatan mandiri akan lebih efisien dalam jangka panjang. 

BACA JUGA: BCT Tetap Gratis, Pemkot Balikpapan Masih Atur Skema Pengelolaan

Sumber: