Naik Bus Sekolah Bayar Pakai Sampah

Naik Bus Sekolah Bayar Pakai Sampah

Sejumlah pelajar yang menumpangi bus sekolah berbayar sampah botol plastik. (ist) Cara Pemkot Balikpapan Edukasi Pelajar Soal Lingkungan Balikpapan, DiswayKaltim – Cara unik dilakukan Pemkot Balikpapan mengedukasi pelajar tentang lingkungan. Bagi yang ingin menumpang bus sekolah, wajib menyerahkan “tiket” yang tidak biasa. Yaitu, sampah botol plastik. Ide ini mulai dijalankan pemkot, Rabu (19/6/2018) lalu untuk ujicoba selama satu bulan. "Nanti bus ini resmi kita launching 17 Agustus 2019. Dan untuk bus ini sebenarnya gratis. Tapi kita mencoba agar supaya siswa dan sekolah juga peduli lingkungan dan sampah plastik, jadi kita modifikasi seperti itu. Jadi siswa harus membawa sampah botol plastik dari rumah ke sekolah," kata Kepala Dishub Balikpapan Sudirman Djayaleksana. Uji coba dilakukan hanya di daerah Balikpapan Timur dengan rute dari UPT Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Batakan menuju ke Asrama Haji Embarkasi Balikpapan pada pukul 06.00 Wita. Dan rute pulang sekolah pukul 15.00 Wita dari UPT PKB Batakan menuju arah SMK Negeri 1 Balikpapan lalu memutar kembali menuju arah Asrama Haji Embarkasi Balikpapan. Program ini merupakan kolaborasi Dishub, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan. Kepala DLH Balikpapan Suryanto melalui Kepala Bidang Penataan Hukum dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan DLH Balikpapan Rusdianah menjelaskan, setiap pelajar yang menumpang bus, wajib menukarkan 2 sampah botol plastik ukuran 1500 ml atau 3 botol ukuran 600 ml sebagai tiket. Sampah botol itu kemudian dikumpulkan dan disetor ke bank sampah sekolah sebagai bank sampah sektoral. Nantinya, setiap minggu akan ada petugas yang membawa sampah teersebut ke bank sampah induk. "Ini dalam rangka pengurangan sampah plastik. Kemudian mengajak para siswa berpartisipasi untuk kebersihan lingkungan," ungkapnya. Sampah yang dikumpul juga memiliki nilai ekonomis. Satu kilogram sampah botol plastik dihargai Rp2 ribu. "Nanti hasil penjualan sampah diberikan ke sekolah untuk pengelolaan lingkungan di sekolah yang bersangkutan," pungkas Rusdiansah. Sekadar informasi, ujicoba bus sekolah tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia. (eny/dah)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: