Berwisata setelah WFH, Menikmati Pantai Pamedas dan Sungai Air Hitam
Setelah digaungkan kondisi normal baru di Kalimantan Timur (Kaltim), Disway Kaltim mencoba mendatangi lokasi-lokasi wisata di pesisir pantai. Yang sudah sekitar tiga bulan ditutup. Mulai Balikpapan hingga Samboja. Ada yang sudah buka, tapi masih banyak yang tutup.
SABTU (4/7) lalu, Disway Kaltim menyambangi beberapa objek wisata di pesisir Kutai Kartanegara. Tepatnya di Kecamatan Samboja. Berangkat dari Balikpapan melalui rute jalan Balikpapan-Samboja. Jalan pesisir di sisi timur. Yang tidak begitu ramai kendaraan. Terutama setelah melewati Manggar.
Objek wisata pertama yang disambangi adalah Pantai Duta Pamedas. Di Kelurahan Pamedas, Kecamatan Samboja, Kukar. Jaraknya 53 kilometer dari kota minyak. Pantai itu, ternyata sudah dibuka. Pengunjungnya pun cukup banyak. Kalau ditaksir sekitar 200-an orang. Saat itu.
Pantai Duta Pamedas dikelola oleh kelompok masyarakat setempat, yang memiliki lahan pesisir itu. Baru buka akhir tahun lalu. "Dari dulu sebenarnya sudah menjadi objek wisata. Namun, tidak terkelola dengan baik," ujar Anwar, salah satu pengelola Pantai Duta Pamedas.
Panjang pantai itu sekitar 100 meter lebih. Suasananya rindang dengan pohon-pohon pinus. Fasilitas yang tersedia berupa kamar mandi, gazebo, musala, panggung pertunjukan berukuran kira-kira 4x6 meter persegi, dan sarana karaoke. Semua bangunana menggunakan beton dengan desain standar.
"Di antara beberapa pantai yang ada di Pamedas, pantai inilah yang paling lengkap fasilitasnya," klaim Anwar.
Fasilitas tersebut belum include dengan retribusi untuk masuk. Kalau hanya berkunjung dan bersantai di pantai, tarifnya dihitung per kendaraan. Misalnya, tarif untuk bus besar Rp 150 ribu. Bus ukuran sedang Rp 100 ribu. Untuk kendaraan roda empat, dipatok Rp 25 ribu. Sedangkan kendaraan roda dua dengan satu orang, ditarif Rp 5.000. Jika roda dua dengan dua orang, maka tarifnya Rp 10 ribu. Pejalan kaki dikenai tarif juga Rp 3.000.
Sementara jika menggunakan panggung, lain lagi bayarannya. Biasanya, kata Anwar, panggung itu disewa komunitas semacam club motor, club mobil, instansi pemerintah maupun swasta.
Kalau fasilitas karaoke biasanya disewa untuk acara ulang tahun. Seperti yang terlihat saat itu, sedang ada yang merayakan ulang tahun. Bisa juga bayar per satu lagu, tarifnya Rp 5.000.
Di Pantai ini juga bisa camping. Bermalam. Bayarnya dua kali lipat dari biaya masuk. Dengan penjagaan saat malam, tambah listrik dan kamar mandi. "Tiap minggu ada saja yang camping," kata Anwar. Bagi orang yang tinggal di sekitar pantai. Bisa masuk gratis. Pengelola pun sudah mengenal mereka.
Anwar menjelaskan, pantai ini ramainya ketika akhir pekan. Pengunjung yang datang, berasal dari berbagai daerah seperti dari Balikpapan, Samarinda, Bontang, Muara Badak dan Tenggarong.
Jumlah pengunjung setiap weekend bisa mencapai 50 sampai 100 kendaraan. Sedangkan kalau hari besar, bisa lebih banyak lagi. Dari mana orang bisa tahu pantai itu? Anwar bilang, hanya dari friend to friend, atau cerita teman ke teman. Juga melalui media sosial.
Tapi karena kebijakan pemerintah menutup tempat-tempat wisata. Untuk menekan laju pertumbuhan wabah. Akhirnya Pantai Duta Pamedas ikut tutup pada akhir maret lalu. Baru buka dua minggu terakhir. Namun pengunjung masih terhitung sepi.
Ia mengatakan, pihaknya telah mendapat instruksi dari pemerintah setempat. "Diperbolehkan buka dengan syarat mengikuti protokol kesehatan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: