Target Investasi Balikpapan Rp 5 Triliun

Target Investasi Balikpapan Rp 5 Triliun

Balikpapan, DiswayKaltim.com – Pemerintah Kota Balikpapan menetapkan target investasi tahun ini sebesar Rp 5 triliun. Jumlah itu hampir dua kali lipat dari realisasi target tahun lalu yang diperoleh sebesar Rp 2,88 triliun. 

Meski begitu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Balikpapan, Elvin Junaidi optimistis. Bahkan, meski pandemi masih berlangsung, pemerintah enggan merevisi target tersebut. 

“Kami optimis investasi akan diperoleh sampai akhir tahun. Karena bulan Juli sudah masuk tahap new normal,” ucapnya, Senin (6/7). 

Menurut dia, selama pandemi berlangsung pelayanan perizinan tetap dilaksanakan. Namun karena ada pembatasan aktivitas dan physical distancing maka investor enggan datang datang. “Terkendala dengan orang mau ke sini tapi takut bepergian. Ditambah persyaratan penerbangan,” sebut Elvin Junaidi. 

Ia mengharapkan proyek perluasan kilang dan pemindahan ibukota negara bisa menjadi daya tarik bagi investor tahun ini. Namun karena Corona sehingga kondisi itu tidak memungkinkan. “Yang melakukan pengurusan izin ada saja. Rata-rata masih lokal di sektor perumahan, dan infrastruktur,” ujarnya. 

Elvin tetap optimis tahun ini dapat mencapai target dan akan dikejar pada semester kedua. “Yang bisa kita lakukan adalah promosi melalui sistem online. Dan kemudahan pelayanan perizinan,” ujarnya. Untuk mendongkrak investasi, upaya yang dilakukan dengan tetap melakukan promosi dengan berbagai cara. Meskipun sosialisasi atau promosi masih terbatas.

Sebagai catatan, Badan Pusat Statistik Balikpapan melansir realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada tahun 2019 sebesar Rp 2,5 triliun. Angka tersebut naik signifikan dibanding realisasi 2018 yang hanya sebesar Rp 1,1 triliun. 

Namun demikian realisasi penanaman modal asing (PMA) pada tahun 2019 justru melorot. Tahun lalu hanya Rp384 miliar PMA di Balikpapan, sementara tahun sebelumnya sebesar Rp 637 miliar. Jatuh sekitar separuh. 

Elvin Junaidi mengatakan PMDN mengalami kenaikan signifikan karena potensi investasi masih sangat besar. “Beberapa proyek infrastruktur sangat mendukung investasi yang diperoleh,” katanya.  (fey/yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: