Alternatif Bisnis Saat Krisis

Alternatif Bisnis Saat Krisis

Meski banyak bisnis dan usaha yang terdampak karena kondisi pandemi COVID-19. Bukan berarti peluang bisnis hilang begitu saja. Banyak alternatif bisnis baru, yang muncul di tengah kondisi genting penyebaran wabah corona ini. Apalagi memasuki era new normal, peluang usaha baru semakin potensial untuk dikembangkan.

Salah satu pengusaha di bidang jasa video mapping dan multimedia, Donny Priwardhana menyebut, alternatif bisnis baru yang muncul di tengah pandemi adalah penyelenggara jasa event virtual. Bisnis yang sarat pemanfaatan teknologi, ini bisa hidup karena dapat memenuhi semua persyaratan protokol corona.

Imbauan social distancing memaksa masyarakat untuk mengubah pola aktivitas kegiatan. Mengikuti kondisi ini, banyak kegiatan dan event yang digelar secara daring. Sehingga dibutuhkan sebuah jasa event organizer (EO) untuk mengatur pola ini.

"Virtual event ini kan turunannya banyak. Ada konser online, launching, press conference. Itu semua kan butuh EO juga,"  Ujar Director Visual Ranger Indonesia ini. Dalam bincang santai online yang digelar  Cipta Swara Anugrah (CSA), baru-baru ini. 

Namun Donny mengakui, bisnis ini akan lebih mudah dilakukan mereka yang memang telah berpengalaman bergerak pada bisnis EO. Karena sudah memiliki relasi dari berbagai agensi dan event user.

Sementara bagi para pemula, akan sulit memulai bisnis ini. Meski begitu, ia meyakinkan selama memiliki tekad yang kuat, bisnis ini bukan tidak mungkin dilakukan. Untuk kalangan pemula sekali pun.

Tipsnya, kata dia, pertama adalah motivasi.  Harus ada hal dasar yang memberikan dorongan kuat untuk memulai atau mempertahankan sebuah bisnis. Teorinya, terus bergerak agar bisnis tidak mati. Kedua, ide dan inovasi baru yang segar. Agar bisa menarik klien untuk menggunakan jasa EO kita. Ide segar ini bisa langsung dibagikan secara masif di media sosial. Agar peluang untuk dilihat calon klien semakin besar. Dan ketiga, karena bergerak di event virtual, sudah tentu harus menguasai teknologi.

"Saya sering posting di sosial media, dilihat di klien. Klien datang ke saya," kisahnya. Meski diakui Donny, profit suatu event virtual tidak sebanyak event offline. Namun ia menyebut, market virtual event ini berpotensial untuk digarap.

Ia memprediksi ke depan, virtual event akan menjadi trend baru di tengah masyarakat. Walau pun event offline akan tetap ada.

Alternatif bisnis lain kata Donny adalah switching bisnis. Atau mengganti jenis usaha sesuai dengan kondisi. Ia memberi contoh, ada seorang pengusaha rental sound system yang memiliki omzet Rp 1,5 miliar per tahun. Selama pandemi, bisnisnya sepi. Ia pun mengganti usahanya dengan bisnis baru di bidang produksi masker dan disinfektan.

Dari bisnis tersebut ia mampu mendapatkan omzet dengan nominal yang sama dari bisnis sebelumnya. Hanya dalam jangka waktu satu bulan.

Pemerintah Fasilitas Pelaku Parekraf

Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mendorong pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) memanfaatkan berbagai kebijakan mitigasi dan mempercepat pulihnya perekonomian oleh pemerintah

Wishnutama dalam keterangannya, Minggu (5/6) mengatakan, pemerintah telah menggulirkan berbagai program yang dapat dimanfaatkan industri parekraf yang terdampak pandemi COVID-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: